Ilustrasi. FOTO: AFP
Ilustrasi. FOTO: AFP

AS dan Eropa Larang Impor Minyak Rusia, Harga Langsung Meledak ke Level Tertinggi

Antara • 07 Maret 2022 17:31
Singapura: Harga minyak melonjak lebih dari sembilan persen pada Senin, menyentuh level tertinggi sejak 2008. Hal itu diakibatkan Amerika Serikat (AS) dan sekutu Eropa mempertimbangkan larangan impor minyak Rusia dan penundaan potensi pengembalian minyak mentah Iran ke pasar global memicu kekhawatiran pasokan yang ketat.
 
Mengutip Antara, Senin, 7 Maret 2022, minyak mentah berjangka brent melonjak USD12,61 atau 10,6 persen, menjadi USD130,72 per barel pada pukul 04.49 GMT. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS terangkat USD10,41 atau 9,0 persen menjadi USD126,09 per barel.
 
Beberapa menit pertama perdagangan Senin, kedua harga acuan melonjak lebih dari USD10 per barel ke level tertinggi sejak Juli 2008 dengan brent di USD139,13 dan WTI di USD130,50. Tertinggi intraday Senin, mendekati level rekor yang terlihat untuk kedua kontrak pada Juli 2008 ketika brent mencapai USD147,50 per barel dan WTI menyentuh USD147,27 per barel.

Amerika Serikat dan sekutu Eropa sedang menjajaki pelarangan impor minyak Rusia, dan Gedung Putih berkoordinasi dengan komite-komite kunci Kongres untuk bergerak maju dengan larangan mereka sendiri.
 
"Boikot akan memberikan tekanan besar pada pasokan minyak dan gas yang telah merasakan dampak peningkatan permintaan. Harga kemungkinan naik dalam jangka pendek, dengan pergerakan menuju USD150 per barel bukan tidak mungkin," kata Analis CMC Markets.
 
"Langkah seperti itu akan memberi tekanan lebih lanjut pada ekonomi global, mendorong inflasi lebih tinggi, membuat bank-bank sentral memperdebatkan seberapa cepat kenaikan suku bunga harus dilaksanakan," tambahnya.

Melonjak sejak awal 2022

Harga minyak global telah melonjak 67 persen sejak awal 2022, bersama dengan komoditas lainnya, meningkatkan kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi dunia dan stagflasi. Tiongkok, ekonomi nomor dua dunia, sudah menargetkan pertumbuhan yang lebih lambat sebesar 5,5 persen tahun ini.
 
Harga bahan bakar telah melampaui rekor 2008 dengan harga bensin AS mencapai USD3,890 per galon dan minyak pemanas berjangka pada USD4,237 per galon.

 
Analis Bank of America mengatakan jika sebagian besar ekspor minyak Rusia dihentikan, mungkin ada kekurangan lima juta barel atau lebih besar, dan itu berarti harga minyak bisa berlipat ganda dari USD100 menjadi USD200 per barel, sementara analis JPMorgan mengatakan minggu ini, harga minyak bisa melonjak menjadi USD185 per barel tahun ini.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan