Ilustrasi bursa saham Tiongkok. Foto ; AFP.
Ilustrasi bursa saham Tiongkok. Foto ; AFP.

Bursa Saham Tiongkok dan Korsel Kompak Melemah

Arif Wicaksono • 15 Desember 2021 11:07
Beijing: Bursa saham Tiongkok dibuka lebih rendah pada perdagangan Rabu pagi, sehingga memperpanjang kerugian sesi sebelumnya ketika kerugian pada perusahaan-perusahaan material, keuangan dan consumer discretionary membebani indeks. Hal ini ditambah kekhawatiran atas dampak varian baru Omicron dan risiko utang pengembang properti.
 
Dikutip dari Antara, Rabu, 15 Desember 2021, indikator utama pasar saham Tiongkok, indeks komposit Shanghai dibuka merosot 0,18 persen menjadi 3.655,05. Sedangkan indeks komponen Shenzhen yang melacak saham-saham di bursa kedua Tiongkok, dibuka 0,16 persen lebih rendah menjadi 15.112,18.
 
Sementara itu, indeks ChiNext yang melacak saham perusahaan-perusahaan sedang berkembang atau perusahaan rintisan (startup) di papan perdagangan bergaya Nasdaq Tiongkok, dibuka turun tipis 0,07 persen menjadi 3.492,58.

Senada, saham-saham di Korea Selatan (Korsel) juga jatuh pada awal perdagangan Rabu, karena kehati-hatian menjelang hasil pertemuan Federal Reserve (Fed) AS, saat rekor kasus virus korona harian di dalam negeri membebani sentimen risiko investor.
 
Indikator utama Bursa Efek Korea, Indeks Harga Saham Gabungan Korea (Kospi) melemah 4,55 poin atau 0,15 persen menjadi 2.983,40, memperpanjang penurunan ke sesi keempat berturut-turut.
 
Di antara saham-saham kelas berat, raksasa teknologi Samsung Electronics turun 0,13 persen, sementara perusahaan platform Naver dan pembuat baterai LG Chem masing-masing menyusut 0,77 persen dan 0,43 persen.
 
Pasar sedang menunggu untuk mendengar dari Federal Reserve AS tentang kapan akan berhenti membeli aset dan mulai menaikkan suku bunga, mungkin menumpuk tekanan pada rekan-rekannya untuk mengikuti.
 
Korea Selatan melaporkan 7.850 kasus baru Virus Corona pada Selasa 14 Desember 2021, total harian tertinggi, karena infeksi di antara orang yang telah divaksinasi terus melonjak, dengan jumlah pasien serius juga mencapai angka tertinggi baru di 964.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan