Sebagian dana tersebut memang sudah disediakan Bank Dunia secara keseluruhan untuk pengembangan, distribusi, dan produksi, vaksin di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
"Kelompok Bank Dunia akan berkomitmen mendanai USD2 miliar pada akhir April untuk vaksin covid-19 di sekitar 40 negara berkembang," ujar Direktur Pelaksana Operasi Bank Dunia Axel van Trotsenburg dikutip dari Antara, Sabtu, 10 April 2021.
Secara terpisah, Presiden Bank Dunia David Malpass mengatakan komite pengembangan pemberi pinjaman mengharapkan komitmen tersebut ditambah menjadi USD4 miliar atau Rp56 triliun untuk 50 negara pada pertengahan 2021.
Meski demikian, peningkatan kasus covid-19 tidak akan turun signifikan jika kecepatan vaksinasi di negara berkembang tidak meningkat.
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan vaksin yang ada dapat menjadi tidak efektif jika virus terus menyebar dan bermutasi.
“Bahkan negara-negara yang cakupan vaksinnya tinggi tidak akan aman karena varian-varian baru yang mungkin tidak bisa dihentikan oleh vaksin yang kita miliki, akan menyerbu negara-negara yang cakupannya, bahkan mungkin 100 persen dalam beberapa bulan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News