Presiden Bank Dunia David Malpass. Foto: dok AFP.
Presiden Bank Dunia David Malpass. Foto: dok AFP.

Hati-hati, Bos Bank Dunia Beri Peringatan Ekonomi Global Mendekati Resesi

Ade Hapsari Lestarini • 14 Oktober 2022 13:21
Washington: Presiden Bank Dunia David Malpass mengatakan ekonomi global sudah sangat dekat dengan resesi. Penyebabnya karena inflasi tetap tinggi, suku bunga naik, dan beban utang yang meningkat menghantam negara berkembang.
 
"Kami telah menurunkan perkiraan pertumbuhan 2023 kami dari tiga persen menjadi 1,9 persen untuk pertumbuhan global, itu sangat dekat dengan resesi dunia," kata Malpass pada konferensi pers selama pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia, dilansir Xinhua, Jumat, 14 Oktober 2022.
 
"Semua masalah yang diperhatikan orang, masalah inflasi, kenaikan suku bunga, dan pemutusan aliran modal ke negara berkembang sangat memukul orang miskin," katanya, menyoroti penumpukan utang negara-negara berkembang.

"Itu adalah resesi dunia yang bisa terjadi dalam keadaan tertentu," kata Malpass.
 
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada pertengahan September, Bank Dunia memperingatkan ketika bank sentral di seluruh dunia secara bersamaan menaikkan suku bunga sebagai respons terhadap inflasi, dunia mungkin akan menuju resesi global pada 2023, dengan perkiraan pertumbuhan hanya 0,5 persen.
 
Baca juga: Waduh! Bos Bank Dunia Lihat Risiko Stagflasi Bakal Berkepanjangan, Kok Bisa?

Kepala Bank Dunia mencatat pada konferensi pers, pertumbuhan penduduk dunia diperkirakan sebesar 1,1 persen per tahun. "Jadi jika pertumbuhan dunia jauh lebih lambat, itu berarti orang-orang akan mundur," kata Malpass menjawab pertanyaan dari Xinhua.
 
Mengutip laporan Bank Dunia baru-baru ini, Malpass mengatakan pandemi covid-19 memberikan kemunduran terbesar bagi upaya pengurangan kemiskinan global sejak 1990, mendorong sekitar 70 juta orang ke dalam kemiskinan ekstrem pada 2020, dan perang di Ukraina mengancam akan memperburuk keadaan.
 
Menurut Laporan Kemiskinan dan Kemakmuran Bersama, pendapatan median global turun empat persen pada 2020, penurunan pertama sejak pengukuran pendapatan median dimulai pada 1990.
 
"Jadi jika kita mengalami resesi dunia sekarang, itu juga akan menekan pendapatan rata-rata, yang berarti pendapatan orang-orang di bagian bawah akan turun," kata Malpass.
 
Kepala Bank Dunia juga mengaku prihatin dengan konsentrasi modal di dunia di ujung atas ekonomi maju.
 
"Jadi menurut saya, salah satu masalah yang harus dihadapi dunia untuk memungkinkan modal mengalir ke bisnis baru dan ke negara berkembang, yang akan membawa perubahan arah kebijakan fiskal dan moneter di negara maju," kata Malpass.
 
Dunia menghadapi lingkungan yang sangat menantang dari ekonomi maju, dan itu memiliki implikasi serius, bahaya bagi negara-negara berkembang, katanya. "Kekhawatiran mendalam saya adalah kondisi dan tren ini mungkin bertahan hingga 2023 dan 2024."
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan