Ilustrasi FAO. Foto: AFP/Vincenzo Pinto.
Ilustrasi FAO. Foto: AFP/Vincenzo Pinto.

Gegara Perang Rusia-Ukraina, Harga Pangan Global Anjlok 24%

Ade Hapsari Lestarini • 09 September 2023 17:12
Jakarta: Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) melaporkan penurunan harga pangan global sebesar 24 persen. Angka ini mencapai titik terendah dalam dua tahun pada Agustus.
 
Indeks Harga Pangan organisasi tersebut belum pernah berada pada level ini sejak Maret 2021. Harga pangan global telah menurun sebanyak 24 persen dibandingkan Maret 2022, ketika berada pada titik tertinggi sepanjang masa setelah invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina.
 
Dalam sebuah pernyataan, FAO mengatakan penurunan tersebut mencerminkan penurunan indeks harga produk susu, minyak nabati, daging dan sereal.
 

Harga pangan apa saja yang naik?


Melansir DW, Sabtu, 9 September 2023, melimpahnya pasokan bahan makanan ini telah menyebabkan penurunan harga. Beberapa komoditas, seperti minyak bunga matahari atau daging domba, juga mengalami penurunan permintaan.

Namun harga gula dan beras mengalami kenaikan, dan harga beras mencapai titik tertinggi dalam 15 tahun terakhir. Hal ini terutama disebabkan oleh pembatasan ekspor yang diberlakukan oleh India, produsen beras terbesar di dunia.
 
 
Baca juga: Terpilih Jadi Anggota Dewan FAO, Kontribusi RI soal Kebijakan Pangan Dinanti Dunia Internasional

 

Melonjaknya harga beras diperburuk oleh kondisi cuaca ekstrem, salah satunya adalah kembalinya fenomena El Nino di lautan, yang dapat membahayakan panen di seluruh dunia.
 
Potensi dampaknya terhadap tanaman tebu juga telah mendorong kenaikan harga gula, bersamaan dengan cuaca kering di Thailand, salah satu produsen gula terkemuka.
 

Harga sereal turun meski kesepakatan gandum gagal


Harga sereal telah kembali turun dibandingkan bulan lalu, kata FAO, meskipun kesepakatan gandum antara Rusia dan Ukraina masih ditangguhkan. Hal ini terutama disebabkan oleh ketersediaan waktu yang lebih tinggi pada musim panen di belahan bumi utara.
 
Rusia telah menarik diri dari perjanjian yang mengizinkan Ukraina mengekspor gandum pada Juli, sehingga memicu kekhawatiran atas memburuknya krisis pangan global. Negosiasi untuk menghidupkan kembali kesepakatan tersebut sedang berlangsung.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan