baca juga: Wall Street Ditutup Bervariasi, S&P 500 Cetak Rekor Terkuat Sejak 2019 |
Melansir Investing.com, Selasa, 2 April 2024, laju DJIA kehilangan 240,52 poin atau 0,6 persen dan menetap di 39.566,85. S&P 500 merosot 0,2 persen menjadi 5.243,77. Sebaliknya, Nasdaq Composit yang berbasis teknologi bertambah 0,11 persen menjadi berakhir pada 16.396,83.
Wall Street sudah menutup Maret dengan memperpanjang relinya ke bulan kelima berturut-turut. Kenaikan bulanan dan triwulanan tersebut membawa Dow berada dalam jarak yang sangat dekat yaitu 40 ribu. Namun, penurunan pada hari Senin menjauhkannya dari level pencapaian.
Kepala Strategi Global di LPL Financial Quincy Krosby menjelaskan pasar sudah jenuh beli dalam ukuran apa pun. Dia melihat penurunan kembali menunjukkan ini lebih dari sekadar koreksi yang sehat.
“Pasar memerlukan koreksi untuk mulai melihat lebih banyak uang masuk dari rekening pasar uang dan merasa lebih konstruktif,” tambah Krosby dikutip dari CNBC international, Selasa, 2 April 2024.
Kuatnya data ekonomi AS
Sementara itu, investor tetap berhati-hati mengenai laju penurunan suku bunga Federal Reserve tahun ini dan seberapa cepat para bankir bank sentral dapat memenuhi target inflasi dua persen.Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan pertumbuhan ekonomi tetap kuat dan inflasi masih di atas target.
Menurut CME FedWatch Tool, data dana berjangka fed fund menunjukkan kemungkinan 58 persen bank sentral akan menurunkan suku bunga pada pertemuan Juni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News