Petugas keamanan sedang melakukan proses evakuasi di Afghanistan. Foto: AFP/PIERRE-PHILIPPE MARCOU.
Petugas keamanan sedang melakukan proses evakuasi di Afghanistan. Foto: AFP/PIERRE-PHILIPPE MARCOU.

Bank Dunia Hentikan Bantuan Dana ke Afghanistan

Ade Hapsari Lestarini • 25 Agustus 2021 19:13
Washington: Bank Dunia menghentikan bantuan keuangan ke Afghanistan, di tengah kekhawatiran tentang nasib perempuan di bawah pemerintahan Taliban.
 
Berita itu memberikan pukulan tersendiri bagi ekonomi Afghanistan yang sangat bergantung pada bantuan asing dan menghadapi momok kenaikan harga pangan.
 
"Kami sangat prihatin dengan situasi di Afghanistan dan dampaknya terhadap prospek pembangunan negara, terutama bagi perempuan," kata juru bicara Bank Dunia Marcela Sanchez-Bender dalam sebuah pernyataannya kepada CNN Business, Rabu, 25 Agustus 2021.

Menurut Bank Dunia, pihaknya telah memberikan komitmen lebih dari USD5,3 miliar untuk proyek-proyek pembangunan di Afghanistan. Dana Perwalian Rekonstruksi Afghanistan, yang dikelola oleh Bank Dunia, telah mengumpulkan lebih dari USD12,9 miliar.
 
"Kami telah menghentikan pencairan dana dalam operasi kami di Afghanistan dan kami memantau dan menilai situasi dengan cermat sesuai dengan kebijakan dan prosedur internal kami," tegas Sanchez-Bender.
 
Bank Dunia mengatakan akan terus berkonsultasi dengan komunitas internasional dan mitra pembangunan.
 
"Bersama dengan mitra kami, kami mencari cara agar kami dapat tetap terlibat untuk mempertahankan hasil pembangunan yang diperoleh dengan susah payah dan terus mendukung rakyat Afghanistan," kata Sanchez-Bender.
 
Orang-orang Afghanistan menghadapi ancaman inflasi setelah mata uang negara itu jatuh ke rekor terendah menyusul jatuhnya pemerintah yang didukung Amerika Serikat (AS) di Kabul.
 
Dalam sebuah wawancara dengan CNN, mantan kepala Bank Sentral Afghanistan Ajmal Ahmady memperingatkan tentang kesulitan ekonomi negaranya dan memohon kepada masyarakat internasional untuk terus memberikan dukungan.
 
"Bantuan kemanusiaan tidak hanya perlu tetap ada, tetapi perlu ditingkatkan selama beberapa hari dan bulan ke depan. Jangan menunggu sampai krisis lain melanda," harap Ajmal Ahmady.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan