Mengutip Antara, Jumat, 5 Agustus 2022, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman September kehilangan USD2,12 atau 2,3 persen menjadi USD88,54 per barel di New York Mercantile Exchange, penyelesaian pertama di bawah ambang USD90 per barel sejak 2 Februari.
Sedangkan harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Oktober merosot USD2,66 atau hampir 2,8 persen, menjadi USD94,12 per barel di London ICE Futures Exchange, penyelesaian terendah sejak 18 Februari.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Kemunduran harga terjadi setelah aksi jual di pasar minyak, dengan standar harga minyak mentah AS dan Brent masing-masing anjlok 4,0 persen dan 3,7 persen. Data yang dirilis Rabu, 3 Agustus, menunjukkan lonjakan stok minyak mentah AS pekan lalu, memicu kekhawatiran atas pelemahan permintaan.
Baca: Waduh, Aliran Modal Asing Minggat USD2,1 Miliar dari Pasar Keuangan RI |
Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan persediaan minyak mentah negara itu meningkat 4,5 juta barel selama pekan yang berakhir 29 Juli. Para analis yang disurvei oleh S&P Global Commodity Insights memperkirakan penurunan 1,7 juta barel dalam pasokan minyak mentah.
"Tampaknya pelemahan dari Rabu menyusul permintaan bensin tersirat AS yang lebih lemah dari perkiraan, bersama dengan terobosan level dukungan teknis pada Kamis, telah menyeret minyak lebih rendah," kata Analis UBS Giovanni Staunovo.
Prospek permintaan tetap diliputi oleh meningkatnya kekhawatiran tentang kemerosotan ekonomi di Amerika Serikat (AS) dan Eropa, tekanan utang di negara-negara berkembang, dan kebijakan nol covid-19 yang ketat di Tiongkok, importir minyak terbesar dunia.
Sementara itu, Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, secara kolektif dikenal sebagai OPEC+, memutuskan akan meningkatkan produksi sebesar 100 ribu barel per hari untuk September.