Penilaian oleh Kantor Akuntabilitas Pemerintah, yang diminta oleh Anggota Parlemen Demokrat, datang ketika Presiden AS Joe Biden berencana menyesuaikan kebijakan untuk Venezuela. Tetapi sebagian besar berupaya mempertahankan kebijakan pendahulunya yang gagal untuk menggulingkan pemimpin sayap kiri Nicolas Maduro.
"Sanksi AS kemungkinan besar berkontribusi pada penurunan ekonomi Venezuela, terutama dengan lebih membatasi pendapatannya dari ekspor minyak mentah," kata laporan itu, dilansir dari Channel News Asia, Rabu, 10 Februari 2021.
Kondisi itu menunjuk pada sanksi yang dikenakan oleh Pemerintahan Donald Trump pada perusahaan minyak negara PDVSA milik Venezuela. Sanksi itu menyebut pembeli ekspor utama Venezuela menghindar atau dapat menegosiasikan harga yang lebih rendah.
Tetapi laporan itu tidak menghitung angka dan mencatat bahwa ada banyak faktor lain di balik keruntuhan ekonomi Venezuela, termasuk salah urus oleh pemerintah. Laporan tidak secara langsung mengatakan jika sanksi yang diberikan AS merugikan rakyat Venezuela daripada Pemerintah Venezuela.
Laporan tersebut merekomendasikan agar Departemen Keuangan Venezuela berbuat lebih banyak untuk melacak keluhan dari pekerja kemanusiaan untuk mengatasi masalah yang berulang. Anggota parlemen yang meminta laporan itu, Andy Levin, mengatakan sanksi yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat membuat situasi yang mengerikan menjadi lebih buruk.
"Dengan pemerintahan baru ini, kami memiliki kesempatan untuk mengejar politik luar negeri yang berpedoman pada nilai-nilai kami. Mari kita mengambil pelajaran dari laporan ini ke dalam hati dan menggunakannya untuk menyusun pendekatan yang lebih bijaksana, manusiawi, dan efektif untuk bergerak maju," tuturnya.
Pemerintahan Biden merencanakan satu pergeseran kunci dengan melindungi warga Venezuela di Amerika Serikat dari deportasi -sebuah langkah yang ditolak oleh anti-imigrasi Trump meskipun dia berbicara keras terhadap Maduro.
Tetapi Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price menjelaskan bahwa pemerintahan baru tidak merencanakan dialog dalam waktu dekat dengan Maduro, yang telah menyuarakan harapan untuk meningkatkan hubungan dengan Biden.
AS dan sebagian besar negara Barat dan Amerika Latin menyatakan Maduro tidak sah dua tahun lalu setelah pemilu yang menuai laporan luas tentang penyimpangan. Lebih dari lima juta rakyat Venezuela telah melarikan diri dari ekonomi yang runtuh tetapi Maduro tetap berkuasa dengan dukungan dari militer, Rusia, Tiongkok, dan Kuba.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id