Angka perdagangan yang suram memperkuat ekspektasi aktivitas ekonomi dapat melambat lebih lanjut pada kuartal ketiga, dengan aktivitas konstruksi, manufaktur dan jasa, investasi asing langsung, dan keuntungan industri semuanya melemah.
Data bea cukai menunjukan impor turun 12,4 persen pada Juli tahun-ke-tahun atau meleset dari perkiraan penurunan 5 persen dalam jajak pendapat Reuters dan dari penurunan 6,8 persen pada Juni. Sementara itu, ekspor berkontraksi 14,5 persen, lebih curam dari penurunan 12,5 persen yang diharapkan dan penurunan 12,4 persen bulan sebelumnya.
Laju penurunan ekspor adalah yang tercepat sejak awal pandemi pada awal 2020 dan penurunan impor adalah yang terbesar sejak Januari tahun ini, ketika infeksi covid-19 menutup toko dan pabrik. Sementara itu, melemahnya impor mencerminkan permintaan yang buruk, penurunan harga komoditas juga memperburuk penurunan utama.
"Sebagian besar ukuran pesanan ekspor menunjukkan penurunan permintaan luar negeri yang jauh lebih besar daripada yang sejauh ini tercermin dalam data bea cukai," kata Kepala Ekonomi Tiongkok di Capital Economics Julian Evans-Pritchard, dilansir Channel News Asia, Selasa, 8 Agustus 2023.
"Dan prospek jangka pendek untuk belanja konsumen di negara maju tetap menantang, dengan banyak yang masih menghadapi risiko resesi akhir tahun ini, meski ringan." tegas dia.
Perekonomian Tiongkok tumbuh dengan kecepatan lambat pada kuartal kedua karena permintaan melemah di dalam dan luar negeri, mendorong para pemimpin puncak untuk menjanjikan dukungan kebijakan lebih lanjut dan analis menurunkan perkiraan pertumbuhan mereka untuk tahun ini.
Menurut Fitch, nilai ekspor Tiongkok turun lima persen tahun ke tahun pada paruh pertama tahun ini. Meskipun total pengiriman kargo meningkat 10 persen per tahun pada kuartal kedua dan delapan persen pada kuartal pertama.
Ekspor ke Amerika Serikat, tujuan utama barang-barang Tiongkok, anjlok 23,1 persen tahun-ke-tahun, sementara pengiriman ke Uni Eropa turun 20,6 persen, karena ketegangan diplomatik meningkat karena teknologi cip dan pengurangan risiko dari Tiongkok.
Ekspor Korea Selatan ke Tiongkok, indikator utama permintaan Tiongkok untuk barang global, turun 25,1 persen pada Juli dari tahun sebelumnya, penurunan paling tajam dalam tiga bulan.
Pemerintah Tiongkok sedang mencari cara untuk meningkatkan konsumsi domestik tanpa terlalu banyak melonggarkan kebijakan moneter agar tidak memicu arus keluar modal yang besar. Perencana negara minggu lalu mengatakan stimulus akan datang, tetapi sejauh ini investor belum puas dengan proposal untuk memperluas konsumsi di sektor mobil, real estate, dan jasa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News