Proyeksi ekonomi baru memperkirakan inflasi AS akan mencapai 2,6 persen pada tahun depan, dibandingkan dengan 2,2 persen yang diproyeksikan pada September, dan tingkat pengangguran akan turun menjadi 3,5 persen.
"Perekonomian tidak lagi membutuhkan peningkatan jumlah dukungan kebijakan," kata Ketua Fed Jerome Powell dalam konferensi pers setelah pertemuan, dilansir dari Antara, Kamis, 16 Desember 2021.
Indeks saham global MSCI menguat 0,10 persen, dan indeks STOXX 600 pan-Eropa naik 0,26 persen di tengah berita tersebut. Indeks S&P 500 naik 75,48 poin atau 1,63 persen, menjadi berakhir pada 4.708,37 poin, sedangkan indeks Komposit Nasdaq terangkat 330,94 poin atau 2,17 persen menjadi 15.568,58 poin.
Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 390,19 poin atau 1,10 persen, menjadi 35.934,37 poin. "The Fed tidak melempar bola kurva apapun. Pasar tampaknya mengambil langkah dengan tenang. Itu tidak mengejutkan siapa pun," kata Kepala Strategi Pasar LPL Financial Ryan Detrick.
Imbal hasil obligasi Pemerintah AS dua tahun, yang biasanya bergerak sesuai dengan ekspektasi suku bunga, naik 3,8 basis poin menjadi 0,697 persen. Imbal hasil obligasi Pemerintah AS 10-tahun naik 2,4 basis poin menjadi 1,463 persen dan imbal hasil obligasi Pemerintah AS 30-tahun naik tiga basis poin menjadi 1,849 persen.
Sementara itu, indeks dolar turun tipis 0,227 persen, dengan euro naik 0,31 persen menjadi 1,1292 dolar AS. Emas di pasar spot berada di 1.779 dolar AS per ounce.
Inflasi
Inflasi juga merupakan masalah di tempat lain, dengan inflasi harga konsumen Inggris melonjak pada November ke level tertinggi dalam lebih dari 10 tahun menjadi 5,1 persen, melebihi semua perkiraan dari para ekonom menjelang pertemuan penetapan suku bunga bank sentral Inggris (BoE) pada Kamis waktu setempat.Investor secara tajam meningkatkan taruhan mereka bahwa BoE akan menaikkan suku bunga.
Bank Sentral Eropa (ECB) juga bertemu pada Kamis dan diperkirakan akan menarik kembali stimulus satu tingkat lagi, tetapi akan menjanjikan dukungan berlebihan untuk tahun depan, berpegang teguh pada pandangan lama bahwa inflasi tinggi yang mengkhawatirkan akan mereda dengan sendirinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News