Ekonomi terbesar di dunia itu menghadapi inflasi tercepat dalam empat dekade, mendorong The Fed berjuang untuk mencoba mendinginkan tekanan harga dengan mengumumkan awal bulan ini kenaikan suku bunga terbesar sejak 2000. Powell mengatakan para pembuat kebijakan setuju kenaikan agresif lainnya ada di atas meja pada Juni dan Juli.
"Yang kami butuhkan adalah melihat pertumbuhan bergerak turun dari level yang sangat tinggi yang kami lihat tahun lalu, turun ke level yang masih positif tetapi memungkinkan pasokan untuk mengejar permintaan," kata Powell, dikutip dari The Business Times, Kamis, 19 Mei 2022.
Ia menambahkan para bankir sentral AS perlu melihat bukti yang jelas dan meyakinkan bahwa tekanan inflasi mereda dan inflasi turun. "Dan jika kita tidak melihat itu, maka kita harus mempertimbangkan untuk bergerak lebih agresif," katanya.
Tetapi prospeknya sangat tidak pasti, dengan ekonomi yang diterpa oleh tantangan simultan yang belum pernah terjadi sebelumnya, termasuk dampak dari pandemi sekali dalam satu abad, masalah rantai pasokan yang sedang berlangsung, dampak pada harga dan komoditas dari perang di Ukraina, dan kekurangan tenaga kerja yang tidak terduga.
"Kami tidak tahu jalur ekonomi. Ada banyak peristiwa global yang terjadi yang dapat memengaruhi hal-hal yang sebenarnya tidak berada di bawah kendali kita," pungkas Powell.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id