Ilustrasi. FOTO: AFP
Ilustrasi. FOTO: AFP

Harga Minyak Dunia Menguat

Angga Bratadharma • 15 September 2022 08:01
New York: Harga minyak dunia naik pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB), setelah laporan mingguan status minyak Amerika Serikat (AS) memberikan gambaran yang beragam. Selain itu, harga juga dipengaruhi oleh sikap investor terkait masih panasnya inflasi di AS.
 
Mengutip Xinhua, Kamis, 15 September 2022, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober naik USD1,17 atau 1,3 persen menjadi USD88,48 per barel di New York Mercantile Exchange. Minyak mentah Brent untuk pengiriman November bertambah 93 sen atau satu persen menjadi USD94,1 per barel di London ICE Futures Exchange.
 
Administrasi Informasi Energi (EIA) melaporkan persediaan minyak mentah negara itu meningkat 2,4 juta barel selama pekan yang berakhir 9 September. Analis yang disurvei oleh S&P Global Commodity Insights memperkirakan persediaan minyak mentah AS akan menunjukkan kenaikan 1,2 juta barel.

Di sisi lain, saham-saham AS bergerak naik tipis pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB), karena Wall Street berjuang untuk pulih dari aksi jual harian terburuk dalam lebih dari dua tahun. Sedangkan The Fed diperkirakan bakal menaikkan suku bunga dalam jumlah besar usai inflasi AS masih panas.
Baca: Sri Mulyani: Penerimaan Pajak 2023 Bakal Naik Rp2,9 Triliun karena PPN

Indeks Dow Jones Industrial Average meningkat 30,12 poin atau 0,10 persen menjadi 31.135,09. Sedangkan indeks S&P 500 naik 13,32 poin atau 0,34 persen menjadi 3.946,01. Kemudian indeks Komposit Nasdaq naik 86,11 poin atau 0,74 persen menjadi 11.719,68.
 
Sebanyak enam dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di area hijau, dengan sektor energi dan konsumen masing-masing naik 2,85 persen dan 1,3 persen, melampaui sisanya. Sedangkan sektor real estate tergelincir 1,39 persen, kelompok dengan kinerja terburuk.
 
Sementara itu, tingkat inflasi AS bergerak lebih kuat dari yang diharapkan pada Agustus. Kondisi itu kemungkinan menjaga Federal Reserve di jalur untuk melakukan kenaikan suku bunga 75 basis poin ketiga berturut-turut guna mendinginkan inflasi Negara Paman Sam yang panas.
 
Data Departemen Tenaga Kerja menunjukkan indeks harga konsumen naik 0,1 persen dari Juli, setelah tidak ada perubahan di bulan sebelumnya. Dari tahun sebelumnya, inflasi naik 8,3 persen, sedikit melambat.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan