"Kenaikan suku bunga secara bertahap masih merupakan pendekatan yang konsisten dengan prospek pemulihan dan inflasi Thailand, tetapi bank sentral siap untuk menyesuaikan kecepatan jika prospek berubah," katanya, dilansir dari The Business Times, Selasa, 27 Desember 2022.
Bank sentral mengungkapkan perekonomian terbesar kedua di Asia Tenggara ini akan terus didukung oleh pemulihan konsumsi swasta dan sektor pariwisata yang vital. "Pemulihan dan prospek inflasi sejalan dengan ekspektasi dan ekspektasi inflasi jangka panjang tetap berlabuh," ungkapnya.
Baca: Kurangi Kemiskinan, Perhutani Dukung Program Desa Sejahtera BUMN |
Bank sentral memperkirakan ekonomi akan tumbuh 3,2 persen tahun ini dan 3,7 persen pada 2023. Adapun Bank of Thailand telah menaikkan suku bunga utamanya dengan total 75 basis poin dalam tiga pertemuan sejak Agustus. Ini selanjutnya akan meninjau kebijakan pada 25 Januari, ketika para ekonom mengharapkan kenaikan lebih lanjut.
Siklus pengetatan tidak seagresif banyak negara tetangga karena pemulihan ekonomi Thailand tertinggal dari negara-negara Asia Tenggara lainnya, dengan sektor pariwisata yang penting baru mulai meningkat tahun ini.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News