Ilustrasi. FOTO: Jason Lee/AFP
Ilustrasi. FOTO: Jason Lee/AFP

Tiongkok Masih Belum Maksimal Penuhi Kesepakatan Dagang Fase I

Angga Bratadharma • 26 Desember 2020 12:31
Singapura: Data yang dikumpulkan Peterson Institute for International Economics (PIIE) menunjukkan Tiongkok masih jauh dari memenuhi komitmen pembelian barang-barang Amerika Serikat (AS). Padahal sudah hampir satu tahun setelah Washington dan Beijing menandatangani perjanjian perdagangan fase satu.
 
Kesepakatan perdagangan fase satu yang ditandatangani pada Januari menghentikan pertarungan tarif antara dua ekonomi teratas dunia yang dimulai pada 2018. Inti dari perjanjian tersebut adalah komitmen Tiongkok untuk membeli setidaknya USD200 miliar lebih banyak barang dan jasa AS selama dua tahun -dalam 2020 dan 2021- selain pembeliannya pada 2017.
 
Mengutip CNBC International, Sabtu 26 Desember 2020, beberapa ahli mengatakan tidak realistis bagi Tiongkok untuk membeli lebih banyak barang tambahan dari AS. Pemenuhan kewajiban itu menjadi semakin sulit karena pandemi covid-19 menyebabkan permintaan impor Tiongkok turun.

Merujuk data perdagangan AS terbaru, PIIE mengatakan, antara Januari dan November tahun ini Tiongkok membeli barang-barang AS senilai USD82 miliar -hanya setengah lebih dari target USD159 miliar untuk seluruh 2020.
 
"Berdasarkan jenis barang, data menunjukkan bahwa pembelian Tiongkok untuk semua kategori produk dalam 11 bulan jauh dari komitmen setahun penuh yang disepakati," kata PIIE, berbasis di Washington DC.
 
Data PIIE menunjukkan Tiongkok paling sedikit membuat kemajuan dalam membeli produk energi AS, namun paling dekat untuk memenuhi jumlah barang pertanian yang ditargetkan. Adapun PIIE tidak melacak pembelian Tiongkok atas layanan AS yang disetujui berdasarkan kesepakatan karena data tersebut tidak dilaporkan setiap bulan.
 
Hubungan AS-Tiongkok telah memburuk di bawah komando Presiden AS Donald Trump. Perang perdagangan mengakibatkan kenaikan tarif yang diberlakukan pada barang-barang bernilai miliaran dolar. Kedua negara juga berselisih soal teknologi, asal covid-19, dan Tiongkok memberlakukan undang-undang keamanan nasional baru di Hong Kong.
 
Presiden terpilih Joe Biden, yang akan menjabat bulan depan, mengaku dia tidak akan segera menghapus tarif yang diberlakukan oleh Pemerintahan Trump di Tiongkok. Dia pertama-tama ingin melakukan tinjauan penuh atas kesepakatan perdagangan fase satu, dan berkonsultasi dengan sekutu AS untuk mengembangkan strategi yang baik di Tiongkok.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan