Ilustrasi. FOTO: AFP
Ilustrasi. FOTO: AFP

Emas Dunia Terhantam Tingginya Imbal Hasil Obligasi AS

Antara • 15 Agustus 2020 09:02
Chicago: Emas berbalik melemah pada akhir perdagangan Jumat waktu setempat (Sabtu WIB), setelah menguat dua hari sebelumnya. Emas dunia tertekan akibat kenaikan imbal hasil obligasi Pemerintah AS dan kemacetan atas rancangan undang-undang stimulus AS untuk membantu ekonomi yang dihantam virus korona mengurangi daya tarik logam mulia.
 
Mengutip Antara, Sabtu, 15 Agustus 2020, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desembers di divisi Comex New York Mercantile Exchange jatuh USD20,6 atau 1,05 persen menjadi USD1.949,80 per ons. Pada Kamis, 13 Agustus, emas berjangka bertambah USD21,4 atau 1,1 persen menjadi USD1.970,40.
 
Emas berjangka juga naik tipis USD2,7 atau 0,14 persen menjadi USD1.949,00 pada Rabu, 12 Agustus. Sebelumnya harga emas anjlok USD93,4 atau 4,58 persen menjadi USD1.946,3 pada Selasa, 11 Agustus. Menyusul kenaikan sebanyak USD11,7 atau 0,58 persen menjadi USD2.039,70 pada Senin, 10 Agustus.

Emas berada di bawah tekanan ekstensif, jatuh untuk minggu pertama sejak Juni, karena imbal hasil obligasi 10-tahun AS menyentuh level tertinggi dalam delapan minggu pada Kamis, 13 Agustus, dan tetap pada level tinggi pada Jumat, 14 Agustus.
 
Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures David Meger mengatakan pasar emas telah berada dalam keadaan parabolik. "Jadi ketika Anda memberi sedikit kenaikan dalam imbal hasil (obligasi) bersama dengan kebuntuan pada rancangan undang-undang stimulus, itu akan melihat sedikit retracement (pembalikan harga sementara)," katanya.
 
"Kami mungkin telah melangkah terlalu jauh, terlalu cepat, dan kami yakin pasar membutuhkan jeda, konsolidasi. Dan itu lah yang kami lihat," tambahnya.
 
Angka ekonomi positif juga meredam emas. Sebuah laporan menunjukkan produktivitas pekerja Amerika naik pada tingkat tahunan 7,3 persen di kuartal kedua, jauh melebihi proyeksi pasar sebesar 1,4 persen dan peningkatan terbesar sejak 2009.
 
Sementara itu, laporan Federal Reserve menunjukkan produksi industri di Amerika Serikat naik tiga persen pada Juli, lebih baik dari perkiraan. Namun demikian, emas menemukan beberapa dukungan ketika laporan yang dirilis oleh Departemen Perdagangan AS menunjukkan penjualan ritel AS naik 1,2 persen pada Juli, lebih buruk dari yang diperkirakan para analis.
 
Imbal hasil obligasi AS 10-tahun yang menjadi acuan, melayang di dekat level tertinggi. Sementara harapan untuk putaran baru bantuan virus korona AS memudar ketika Kongres memasuki masa reses.
 
Imbal hasil yang lebih tinggi meningkatkan peluang hilangnya keuntungan memegang aset non-imbal hasil seperti emas, yang telah naik lebih dari 28 persen sepanjang tahun ini.
 
Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September turun sebanyak USD1,63 atau 5,88 persen menjadi USD26,089 per ons. Sedangkan platinum untuk pengiriman Oktober turun sebanyak USD23,9 atau 2,43 persen menjadi USD959,1 per ons.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan