"Hari ini kerja sama kami antara Rusia dan Tiongkok meningkat. Perdagangan selama paruh pertama tahun ini telah dalam puluhan miliar dolar AS dan kami dapat mengharapkan rekor baru dalam beberapa bulan mendatang, yang merupakan bukti kerja sama hebat antara kedua negara kami," kata Xi, dilansir dari CNBC International, Rabu, 22 Juni 2022.
Pemimpin Tiongkok itu berbicara melalui video di sesi pleno Forum Ekonomi Internasional St Petersburg, yang dibuka Putin dengan pidato selama lebih dari satu jam. Pembacaan resmi media Pemerintah Tiongkok atas pernyataan Xi tidak menyebutkan catatan baru dalam perdagangan antara Tiongkok dan Rusia.
Pembacaan itu menyerukan penghapusan hambatan perdagangan dan kerja sama yang lebih besar dengan negara-negara lain, termasuk Rusia. Baik dalam bacaan bahasa Mandarin maupun terjemahan, Xi menekankan bagaimana potensi ekonomi Tiongkok tidak berubah dan berbicara tentang pengembangan lebih lanjut dari Inisiatif Sabuk dan Jalan.
Perdagangan antara Tiongkok dan Rusia mencapai USD65,81 miliar dalam lima bulan pertama tahun ini, naik 28,9 persen dari tahun lalu, menurut data bea cukai Tiongkok. Sebagian besar pertumbuhan berasal dari impor Tiongkok dari Rusia.
Beijing telah menolak untuk menyebut serangan Rusia di Ukraina sebagai invasi. Setelah pertemuan tingkat tinggi antara Xi dan Putin pada awal Februari, sebuah pembacaan mengatakan tidak ada batasan atau daerah terlarang untuk kerja sama, tanpa menyebut Ukraina.
Awal pekan ini, Xi mengatakan dalam panggilan telepon dengan Putin bahwa Kyiv dan Moskow harus mendorong penyelesaian yang layak dalam perang yang sedang berlangsung di Ukraina. "Tiongkok, mereka memikirkan kepentingan nasional mereka. Tapi kami tidak saling bertentangan," kata Putin.
Putin menggambarkan hubungan Rusia dengan Tiongkok sebagai persahabatan. Tetapi, ia mencatat, hal itu tidak mengartikan Tiongkok harus bermain bersama Rusia dalam segala hal. "Kami tidak membutuhkan itu," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News