Melansir Antara, Rabu, 29 September 2021, imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10-tahun yang dijadikan acuan mencapai puncak tiga bulan, dan terakhir naik empat basis poin pada 1,5253 persen.
Kenaikan imbal hasil dipercepat setelah bank sentral AS berubah hawkish pada pertemuan kebijakan moneter minggu lalu, memperkuat pandangan pasar untuk tapering Fed yang lebih cepat dari perkiraan.
Pada perdagangan sore di New York, indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya mencapai level tertinggi sejak awal November dan terakhir naik 0,3 persen pada 93,719.
Dolar Australia, yang dipandang sebagai proksi likuid untuk selera risiko, turun 0,6 persen pada USD0,7240.
Euro turun 0,1 persen versus dolar di USD1,1681. Di awal sesi, euro mencapai level terendah enam minggu di USD1,1668 setelah komentar dari Menteri Keuangan AS Janet Yellen yang mengatakan bahwa inflasi AS pada akhir tahun akan mendekati 4,0 persen, dua kali lipat dari target The Fed.
Yen Jepang melemah ke level terendah dalam hampir tiga bulan terhadap dolar. Greenback terakhir naik 0,5 persen pada 111,57 yen. Sementara itu, poundsterling Inggris melemah 1,2 persen pada USD1,3532.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News