Mengutip Antara, Senin, 11 Oktober 2021, kurs dolar terangkat ke level 112,27 terhadap yen. Euro melayang di 1,1566 dolar, setelah mencapai level terendah sejak Juli tahun lalu di 1,1527 dolar.
Indeks dolar bertahan di 94.158, tak jauh dari puncak baru-baru ini di 94.504. Mata uang AS masih bisa naik lebih lanjut jika data harga konsumen AS yang dirilis menunjukkan kenaikan inflasi dan mendorong ekspektasi kenaikan suku bunga.
Adapun data penggajian nonpertanian (NFP) meningkat 194 ribu, jauh di bawah perkiraan para ekonom sebesar 500 ribu. Data tersebut membuat imbal hasil AS dengan tenor 10 tahun mencapai level tertinggi empat bulan di 1,617 persen, sehingga meningkatkan daya tarik imbal hasil dolar.
Yen yang dikenal paling sensitif terhadap perbedaan imbal hasil, bereaksi dengan tergelincir ke level 112,32 yen per dolar.
"Meskipun angka penggajian utama lemah, ketika Anda melihat detailnya, prospek tetap solid dan tidak ada apa pun yang akan mencegah The Fed melakukan tapering bulan depan," kata Shinichiro Kadota, ahli strategi valas senior di Barclays.
Di sisi lain, gangguan pasokan dan kenaikan harga-harga komoditas yang memengaruhi banyak negara lain menambah kekhawatiran tentang inflasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id