Associate Director of Research and Investment Pilarmas Sekuritas Maximulianus Nico Demus menjelaskan, mereka masuk untuk berinvestasi di Asia lantaran tingkat suku bunga yang masih rendah.
| baca juga: Kekhawatiran Inflasi Mereda, IHSG Berpeluang Menguat di Awal Pekan |
"Kecemasan dan kekhawatiran pelaku pasar dan investor terhadap inflasi, resesi, telah mendorong mereka untuk mulai berinvestasi di kawasan Asia," katanya dalam riset, Selasa, 12 Juli 2022.
Nico pun mengerucutkan para investor tersebut akan masuk ke kawasan Asia untuk berinvestasi di pasar obligasi. Untuk di Indonesia, mereka akan mulai masuk pada kuartal III-2022. Para investor melihat Indonesia sebagai negara yang cukup kuat disaat dunia dilanda ketidakpastian.
"Kami melihat negara-negara Asia saat ini, khususnya Indonesia, berada di posisi yang lebih baik dalam menghadapi perlambatan ekonomi global ataupun ancaman akan resesi," ujarnya.
Ia juga menjelaskan inflasi di kawasan Asia masih dapat dikatakan cukup rendah apabila kita bandingkan dengan Amerika dan Eropa. Indonesia, Thailand, dan India masih menjadi salah satu tempat tujuan yang menarik bagi investor.
Dari delapan negara Asia dalam indeks Bloomberg yang berada di pasar obligasi Emerging Market, ia menyebutkan, dua diantaranya belum menaikkan tingkat suku bunga, sementara sisanya menaikkan tingkat suku bunga namun tidak lebih dari 90 bps sejak siklus pengetatan kebijakan moneter dimulai.
"Dengan dukungan dari Bank Indonesia terhadap stabilitas pemulihan ekonomi nasional, kami yakin, Indonesia akan tetap menarik untuk menjadi tempat alternatif berinvestasi di kawasan Asia," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
