Ilustrasi ekspor impor Singapura. Foto: AFP/Roslan.
Ilustrasi ekspor impor Singapura. Foto: AFP/Roslan.

Singapura Memperbarui Komitmen Pinjaman untuk IMF

Ade Hapsari Lestarini • 01 Januari 2021 14:49
Singapura: Otoritas Moneter Singapura (MAS) mengumumkan bahwa Singapura akan memperbarui komitmen pinjamannya kepada Dana Moneter Internasional (IMF). Hal ini dilakukan untuk mendukung upaya multilateral untuk memperkuat kapasitas IMF.
 
Melansir Xinhua, Jumat, 1 Januari 2021, MAS mengatakan bahwa pembaruan akan membantu meningkatkan sumber daya IMF untuk memungkinkannya secara efektif memainkan perannya dalam menjaga stabilitas ekonomi dan keuangan global dalam menanggapi pandemi covid-19.
 
Menurut siaran pers dari MAS, komitmen pinjaman akan dilakukan berdasarkan New Arrangements to Borrow dengan pinjaman USD1,86 miliar untuk periode 2021-2025 dan Perjanjian Pinjaman Bilateral sebesar USD1,72 miliar dolar AS untuk periode 2021-2024.

MAS mengatakan komitmen pinjaman berupa pinjaman kontinjensi kepada IMF dan tidak dilakukan langsung ke negara yang meminjam dari IMF.
 
Sebelumnya Kementerian Perdagangan dan Industri (MTI) Singapura mengatakan bahwa ekonomi Singapura diperkirakan menyusut antara enam persen dan 6,5 persen tahun ini. Angka ini lebih baik dari prediksi sebelumnya.
 
Dikutip dari Channel News Asia, Senin, 23 November 2020, perkiraan sebelumnya, yang diumumkan pada Agustus, ekonomi berkontraksi antara lima persen dan tujuh persen di tengah pukulan dari pandemi covid-19.
 
Untuk kuartal ketiga, produk domestik bruto (PDB) Singapura menyusut 5,8 persen pada basis tahun ke tahun, lebih dari separuh penurunan sebesar 13,3 persen pada kuartal sebelumnya ketika lockdown karena covid-19 terjadi.
 
Dibandingkan dengan basis penyesuaian musiman kuartal ke kuartal, ekonomi Singapura rebound sebesar 9,2 persen menyusul penurunan terdalam pada kuartal II-2020.
 
Capaian kuartal ketiga lebih baik daripada perkiraan sebelumnya dari prediksi pemerintah yang menduga ekonomi negara itu akan mengalami kontraksi sebesar tujuh persen dalam setahun dan rebound sebesar 7,9 persen dari kuartal sebelumnya.
 
Terlepas dari pembukaan kembali secara bertahap pada Juni yang memungkinkan pemulihan kembali aktivitas ekonomi lokal, negara-negara besar lainnya juga muncul dari lockdown selama kuartal tersebut, membantu kinerja ekonomi Singapura.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan