Ilustrasi para pekerja di jalanan New York, AS. Foto: AFP.
Ilustrasi para pekerja di jalanan New York, AS. Foto: AFP.

AS Tambah 199 Ribu Pekerjaan di November 2023

Husen Miftahudin • 09 Desember 2023 09:12
Washington: Amerika Serikat (AS) menambahkan lebih banyak pekerjaan daripada yang diantisipasi pada November 2023.
 
Dikutip dari Investing.com, Sabtu, 9 Desember 2023, nonfarm payrolls meningkat sebanyak 199 ribu setelah naik 150 ribu di Oktober 2023, menurut data dari Biro Statistik Tenaga Kerja Departemen Tenaga Kerja AS. Adapun perkiraan payrolls yang dilakukan oleh ekonom hanya naik 180 ribu pekerjaan.
 
Meningkatnya angka pekerjaan ini berasal dari bidang-bidang seperti healthcare dan pemerintahan, di tengah berakhirnya pemogokan industri otomotif yang berlarut-larut di November 2023 yang menyumbang banyak posisi di sektor manufaktur.

Average hourly earnings, pengukur utama pertumbuhan upah, naik dengan laju bulanan sebesar 0,4 persen dibanding Oktober 2023, meningkat dari angka sebelumnya sebesar 0,2 persen dan lebih tinggi dari prediksi sebesar 0,3 persen.
 
Sementara itu, tingkat pengangguran di negara dengan ekonomi terbesar di dunia ini, tanpa diduga turun menjadi 3,7 persen.
 
Baca juga: Angkatan Kerja Indonesia Capai 147,71 juta, Kualitas Lulusan Harus Sesuai Kebutuhan
 

Utak-atik kebijakan Fed


Diketahui, awal minggu ini, angka-angka terpisah menunjukkan lowongan pekerjaan menyentuh level terendah dalam lebih dari 2,5 tahun terakhir dan lebih sedikit pekerja yang mengundurkan diri dari posisinya di Oktober 2023, sementara perusahaan-perusahaan swasta menambah lebih sedikit pekerjaan daripada yang diantisipasi bulan lalu.
 
Menurunnya pasar tenaga kerja telah menjadi fokus utama dari langkah The Fed untuk menaikkan biaya pinjaman ke kisaran 5,25 persen hingga 5,50 persen, menjadi angka tertinggi dalam lebih dari dua dekade.
 
Secara teori, perlambatan permintaan pekerja bisa mengurangi tekanan naiknya upah dan, dengan demikian, membantu mencapai tujuan utama the Fed, yakni menurunkan inflasi yang tinggi.
 
Traders berharap angka-angka payrolls akan memberikan lebih banyak petunjuk mengenai kapan the Fed dapat mulai memangkas suku bunga tahun depan.
 
Menurut FedWatch Tool yang dipantau secara ketat oleh CME, probabilitas penurunan seperempat poin secepatnya di Maret 2024 turun menjadi hanya di bawah 46 persen setelah laporan terbaru pekerjaan ini, turun dari sedikit di atas 55 persen sehari yang lalu.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan