Ilustrasi. Foto: AFP.
Ilustrasi. Foto: AFP.

Wall Street Anjlok di Tengah Penantian Keputusan Kebijakan Fed

Husen Miftahudin • 07 September 2024 09:11
New York: Saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street anjlok pada perdagangan Jumat waktu setempat (Sabtu WIB), terbebani oleh laporan pekerjaan yang menunjukkan perlambatan pasar tenaga kerja yang berkelanjutan tetapi membuat para pedagang tidak yakin tentang sejauh mana Federal Reserve akan memangkas suku bunga.
 
Dikutip dari Yahoo Finance, Sabtu, 7 September 2024, ketiga indeks utama turun, dengan 11 sektor acuan S&P 500 melemah dipimpin oleh penurunan dalam layanan komunikasi, konsumen diskresioner, dan ekuitas teknologi.
 
S&P 500 dan Dow mengalami penurunan mingguan terbesar sejak Maret 2023, dengan Nasdaq mencatat penurunan mingguan terbesar sejak Januari 2022.
 
Data Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan pengusaha AS menambah 142 ribu pekerjaan pada Agustus, di bawah ekspektasi analis, sementara pertumbuhan pekerjaan untuk Juli direvisi turun menjadi 89 ribu, juga di bawah perkiraan.
 
Laporan tersebut mengisyaratkan Ketua Federal Reserve Jerome Powell harus memangkas suku bunga akhir bulan ini, tetapi juga menunjukkan ia mungkin terlambat bagi perekonomian untuk mencapai soft landing, kata Lou Basenese, presiden dan kepala strategi pasar di MDB Capital di New York.
 
Gubernur Fed Christopher Waller mengakui jika waktunya telah tiba bagi bank sentral AS untuk memulai serangkaian pemangkasan suku bunga, seraya menambahkan ia berpikiran terbuka tentang ukuran dan kecepatannya.
 
Taruhan pedagang untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada September mencapai 73 persen, menurut FedWatch Tool milik CME Group. Sementara taruhan untuk penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin berada pada 27 persen, turun dari kenaikan singkat menjadi 51 persen setelah laporan tersebut.
 
Baca juga: IHSG Raup Cuan Banyak Jelang Akhir Pekan, Bisa Buat Party Nih!
 

Saham-saham teknologi ambruk

 
Adapun, Dow Jones Industrial Average turun 410,34 poin, atau 1,01 persen, menjadi 40.345,41. Sementara indeks S&P 500 turun 94,99 poin, atau 1,73 persen, menjadi 5.408,42. Sedangkan Nasdaq Composite turun 436,83 poin, atau 2,55 persen, menjadi 16.690,83.
 
Kerugian pada saham-saham pertumbuhan megacap terkemuka menyeret indeks-indeks, termasuk yang disebut Magnificent Seven seperti Nvidia yang turun empat persen, Tesla merosot 8,4 persen, Alphabet turun empat persen, Amazon turun 3,7 persen, Meta turun 3,2 persen, Microsoft turun 1,6 persen, dan Apple melemah 0,70 persen.
 
Adapun jumlah saham yang turun lebih banyak daripada yang naik dengan rasio 3,08 banding 1 di NYSE. Di Nasdaq, 1.006 saham naik sementara 3.183 saham turun karena isu yang menurun jumlahnya lebih banyak daripada yang naik dengan rasio 3,16 banding 1.
 
Total volume di seluruh bursa AS sekitar 11,8 miliar saham, naik dari rata-rata pergerakan 20 hari sebesar 10,7 miliar saham.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan