"Lebih dari 30 negara dari seluruh dunia berkumpul dalam pertemuan luar biasa dan menyetujui pelepasan puluhan juta barel minyak tambahan ke pasar," kata Biden, di Gedung Putih, dilansir dari Channel News Asia, Senin, 4 April 2022.
Akan tetapi, Direktur Divisi Urusan Internasional Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang Hidechika Koizumi mengatakan, negara-negara anggota Badan Energi Internasional (IEA) tidak menyetujui volume atau waktu untuk rilis pada pertemuan darurat mereka.
"Mengingat situasi saat ini, para peserta dalam pertemuan IEA menyetujui rilis tambahan itu sendiri, tetapi mereka tidak dapat menyetujui total volume dan alokasi masing-masing negara. Rinciannya akan dibahas antara sekretariat IEA dan negara-negara anggota," kata Koizumi.
Sebelumnya Biden mengumumkan rilis rekor dari cadangan minyak strategis AS dan menjanjikan satu juta barel per hari selama enam bulan. Langkah berani, yang sejauh ini merupakan penggunaan cadangan strategis terbesar dalam sejarah, bertujuan untuk mendinginkan pasar minyak global yang terlalu panas dan menenangkan gelombang kejut inflasi AS.
Biden mengatakan melonjaknya biaya bahan bakar untuk orang Amerika biasa adalah hasil dari lonjakan harga minyak di pasar dunia yang dipicu oleh invasi Rusia ke Ukraina dan sanksi Barat berikutnya terhadap Rusia, yang merupakan pengekspor minyak mentah terbesar kedua setelah Arab Saudi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id