Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juni naik USD 1,75 atau 1,6 persen, menjadi menetap di USD 109,34 per barel. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Juni kehilangan 67 sen atau 0,6 persen, menjadi ditutup di USD 104,69 barel.
Untuk minggu ini, WTI dan patokan minyak mentah global masing-masing naik 2,6 persen dan 2,5 persen, berdasarkan kontrak bulan depan dan membukukan kenaikan bulanan kelima berturut-turut. Brent mengakhiri bulan dengan kenaikan 1,3 persen, sementara WTI berakhir melonjak 4,4 persen.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Reaksi pasar di atas terjadi setelah kenaikan tiga hari berturut-turut untuk minyak berjangka, dengan kontrak minyak mentah AS dan Brent masing-masing naik 3,3 persen dan 2,2 persen pada Kamis, 28 April 2022.
"Kenaikan sejak kemarin disebabkan oleh meningkatnya kemungkinan embargo minyak Uni Eropa terhadap Rusia sekarang karena Jerman telah berhenti menentang tindakan seperti itu, seperti yang dilaporkan media kemarin," ujar Analis Energi di Commerzbank Research Carsten Fritsch dikutip dari Antara, Sabtu, 30 April 2022.
Perwakilan Jerman untuk lembaga-lembaga Uni Eropa mencabut keberatan atas embargo penuh pasokan Rusia asalkan Berlin diberi cukup waktu untuk menemukan pasokan alternatif. Berita itu menghidupkan kembali kekhawatiran atas pasokan yang ketat
Sementara itu, pedagang terus mempertimbangkan dampak Covid-19 terhadap prospek permintaan bahan bakar karena ada faktor permintaan bearish yang membayangi. Tiongkok tidak menunjukkan tanda-tanda pelonggaran tindakan penguncian yang telah memukul ekonomi dan rantai pasokan globalnya.