Berdasarkan data Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) yang dikutip dari dataindonesia.id, jumlah produksi titanium di dunia sebesar 8,9 juta metrik ton sepanjang 2022. Jumlah itu masih sama seperti produksi pada tahun sebelumnya.
Tiongkok masih jadi jawaranya
Di urutan pertama negara dengan penghasil titanium terbesar dunia, adalah Tiongkok. Negeri Tirai Bambu ini memproduksi sebanyak 3,4 juta metrik ton di sepanjang 2022. Jumlah itu setara dengan 38,20 persen dari produksi titanium secara global pada tahun lalu.
Posisi Tiongkok sebagai jawara memang masih tak tergoyahkan. Pada 2021, produksi titanium Tiongkok mencapai sebesar 120 ribu ton atau setara dengan 57,14 persen dari total produksi titanium secara global. Jumlah ini juga menjadikan Tiongkok nomor wahid.
Posisi kedua ditempati Mozambik dengan produksi titanium sebesar 1,2 juta metrik ton. Kemudian, produksi titaniferous magnetite yang menjadi sumber utama titanium di Afrika Selatan sebanyak 900 ribu metrik ton.
Australia mencatatkan produksi titanium sebanyak 660 ribu metrik ton. Sementara, produksi titanium di Senegal dan Kanada masing-masing sebesar 520 ribu metrik ton dan 470 ribu metrik ton.
Produksi titanium di Norwegia sebanyak 430 ribu metrik ton. Kemudian, Madagaskar menempati posisi kedelapan lantaran memiliki produksi titaniferous magnetite sebesar 300 ribu metrik ton.
Baca juga: Waduh! Indonesia Kesulitan Terapkan Energi Bersih |
Cadangan titanium ilmenit
Adapun cadangan titanium ilmenit paling banyak berada di Tiongkok sebanyak 190 juta metrik ton. Berikutnya ada Australia dan India dengan cadangan titanium ilmenit secara berurutan sebesar 160 juta metrik ton dan 85 juta metrik ton.
*Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id*
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News