Menurut Director of Thai Trade Center Jakarta Hataichanok Sivara, Asia Tenggara merupakan wilayah yang terdiri dari negara-negara dengan populasi yang besar seperti Indonesia, Brunei, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam, menampung lebih dari 750 juta orang.
Melalui Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 2015 dan adanya perjanjian perdagangan bebas di antara anggota-anggotanya, kawasan ini telah menjadi magnet bagi investor dan perusahaan multinasional yang ingin menjalin hubungan komersial. Tak heran jika banyak industri yang mengalami pertumbuhan pesat di kawasan ini.
Salah satu industri yang tumbuh paling cepat di kawasan ini adalah pasar kecantikan dan perawatan pribadi. Pasar kecantikan dan perawatan pribadi di Asia Tenggara mengalami pertumbuhan tingkat dua digit, menjadikannya mesin pertumbuhan terbesar kedua setelah Tiongkok. Pertumbuhan ini didorong oleh demografi penduduk yang masih muda dan munculnya kelas menengah yang berjumlah hampir 600 juta orang.
"Pasar kecantikan dan perawatan pribadi diperkirakan terus mengalami peningkatan, dengan pendapatan diperkirakan mencapai USD30,04 miliar pada 2023. Pertumbuhan ini juga diprediksi akan berlanjut dengan tingkat tahunan sebesar 3,57 persen antara 2023 dan 2027," ujar dia dalam "Thailand Cosmetics & Personal Care Business Matching", dilansir dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 30 Juni 2023.
Thailand jadi pusat kecantikan ASEAN
Dalam upaya untuk memanfaatkan potensi tersebut, Thailand telah mengambil langkah-langkah penting. Salah satunya adalah terlibat secara aktif dalam manufaktur kosmetik, yang memungkinkan produksi produk-produk berkualitas tinggi secara lokal. Hal ini memungkinkan Thailand untuk mengembangkan produk bersama dengan perusahaan lokal, menciptakan kerja sama yang saling menguntungkan.
Selain itu, Thailand telah menjadi pusat Original Equipment Manufacturer (OEM) dalam industri kecantikan. Dengan memanfaatkan Thailand sebagai hub OEM, perusahaan kosmetik dapat memanfaatkan keunggulan infrastruktur dan keahlian manufaktur yang ada di negara ini.
Baca juga: Indonesia Dukung Program Kerja Sama Interkonektivitas Kawasan Asia Tenggara |
Keberhasilan Thailand sebagai pusat kecantikan ASEAN juga didukung oleh sumber bahan baku lokal yang melimpah. Negara ini memiliki akses yang baik terhadap berbagai bahan baku alami yang digunakan dalam produksi kosmetik. Penggunaan bahan baku lokal tidak hanya mendukung keberlanjutan dan pertumbuhan industri dalam negeri, tetapi juga menciptakan nilai tambah bagi produk-produk kosmetik Thailand.
"Dalam konteks ini, Thailand siap menjadi pusat kecantikan ASEAN. Diperkirakan pasar kosmetik di Thailand akan bernilai lebih dari USD7,3 miliar pada 2022. Harmonisasi peraturan dengan ASEAN melalui AHCRS (ASEAN Harmonized Cosmetic Regulatory Scheme) juga meningkatkan potensi bisnis di sepanjang rantai nilai," jelasnya.
Dengan langkah-langkah yang telah diambil dan potensi pasar yang menjanjikan, Thailand memperlihatkan kemampuan untuk menjadi pemain kunci dalam industri kosmetik di Asia Pasifik. Dengan fokus pada pengembangan dan inovasi produk, peningkatan rantai pasokan, dan kerja sama yang lebih erat dengan perusahaan lokal dan mitra regional, Thailand dapat memanfaatkan peluang pertumbuhan yang signifikan di pasar kosmetik yang sedang berkembang pesat.
Peluang bisnis
Thailand menawarkan banyak peluang bagi entitas yang ingin terlibat dalam pasar kosmetik. Negara yang dikenal sebagai "Negara Gajah" ini telah menjadi kekuatan utama dalam mendorong pertumbuhan industri kosmetik di seluruh wilayah Asia Pasifik (APAC), menurut laporan dari Euromonitor.
Selain itu, Thailand juga diakui sebagai produsen peralatan asli de facto teratas di wilayah tersebut untuk merek kosmetik internasional, seperti yang disampaikan oleh Federation of Thai Industries.
Saat ini negara ini menikmati stabilitas politik yang lebih baik dengan adanya pemerintahan yang kuat. Inisiatif pemerintah Thailand ini menunjukkan komitmen mereka untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perusahaan-perusahaan di sektor kosmetik. Insentif-insentif ini tidak hanya memberikan dorongan kepada perusahaan untuk berinvestasi dan memperluas operasi mereka di Thailand, tetapi juga meningkatkan daya saing negara ini dalam industri kosmetik di tingkat regional dan global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News