Hal itu dapat mendorong Federal Reserve lebih dekat untuk mengakhiri siklus kenaikan suku bunganya.
Melansir Xinhua, Sabtu, 29 Juli 2023, indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,14 persen menjadi 101,6268 pada akhir perdagangan.
Biro Analisis Ekonomi AS melaporkan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) turun menjadi tiga persen pada basis tahunan di Juni dari 3,8 persen di Mei.
Indeks harga PCE inti berada di 4,1 persen secara tahunan, turun dari 4,6 persen di Mei, mencapai kenaikan tahunan terendah sejak September 2021.
Baca juga: IMF Naikkan Prospek PDB Dunia Jadi 3% di 2023 |
"Jika kita melihat inflasi turun secara kredibel, kita dapat turun ke tingkat netral dan kemudian di bawah netral di beberapa titik," kata Ketua Fed Jerome Powell.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1023 dolar AS dari 1,0973 dolar pada sesi sebelumnya, dan poundsterling Inggris naik menjadi 1,2855 dolar AS dari 1,2800 dolar.
Bank of Japan mengumumkan Jumat "fleksibilitas yang lebih besar" dalam kebijakan moneternya, melonggarkan kontrol kurva imbal hasil dalam langkah tak terduga dengan konsekuensi luas.
Hal itu membuat yen Jepang melemah terhadap dolar AS, karena dolar akhirnya membeli 141,1080 yen Jepang, lebih tinggi dari 139,3350 yen Jepang pada sesi sebelumnya.
Dolar AS naik menjadi 0,8695 franc Swiss dari 0,8694 franc Swiss, dan meningkat menjadi 1,3240 dolar Kanada dari 1,3232 dolar Kanada. Dolar AS bertambah menjadi 10,5354 Krona Swedia dari 10,5203 Krona Swedia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News