Ilustrasi. Foto: AFP.
Ilustrasi. Foto: AFP.

Rusia Kurangi Produksi Minyak, Nggak Laku?

Antara • 17 Februari 2023 17:27
Houston: Asisten Sekretaris Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS) Ben Harris mengatakan, keputusan Rusia untuk memangkas produksi minyak mentah sebesar 500 ribu barel per hari mencerminkan ketidakmampuannya untuk menjual semua minyaknya.
 
Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak pekan lalu, mengatakan akan secara sukarela memangkas produksi mulai bulan depan setelah dimulainya pembatasan harga oleh Barat untuk minyak dan produk minyak Rusia pada 5 Februari. Langkah untuk memotong sekitar lima persen produksi sementara tersebut mendorong harga global.
 
"Mereka mengurangi produksi karena mereka tidak bisa menjualnya (minyaknya), bukan karena mereka ingin menggunakan minyak dan produk olahannya sebagai senjata," kata Harris dalam sambutannya di Argus Americas Crude Summit, dilansir Antara, Jumat, 17 Februari 2023.

Pemotongan itu menyusul embargo dan sanksi, termasuk batas harga minyak mentah USD60 per barel yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh negara-negara Barat untuk menghukum Moskow atas invasinya ke Ukraina. Polandia, Latvia, Lithuania, dan Estonia telah mendorong untuk menurunkan batas harga minyak mentah.
 
Baca juga: Naik-Turun Harga BBM Hal Wajar Kok, Ini Penjelasannya..
 

Pendapatan anggaran bulanan Rusia dari migas turun


Pendapatan anggaran bulanan Rusia dari minyak dan gas turun 46 persen pada Januari ke level terendah sejak Agustus 2020 di bawah dampak sanksi Barat terhadap ekspornya yang paling menguntungkan, menurut data kementerian keuangan.
 
"Batas tersebut berusaha untuk menjaga stabilitas pasar dan menurunkan pendapatan Rusia, yang keduanya telah tercapai. Tidak ada perusahaan Amerika yang terlibat dalam perdagangan minyak Rusia di atas batas harga," katanya.
 
"Tidak jelas apakah Rusia akan menutup minyak mentah karena kesulitan logistik menempatkan minyak mentah di batas atas, atau apakah pemotongan produksi berlangsung," tambah Kepala Ekonom BP AS, Michael Cohen, selama konferensi.
 
Wakil Presiden midstream untuk Chevron Corp, Colin Parfitt, juga mengatakan belum jelas apakah penurunan produksi itu besar. Pasar berada dalam pendekatan "tunggu dan lihat" terhadap pengumuman tersebut, kata Parfitt kepada Reuters di sela-sela konferensi.
 
Rusia masih menjual barel minyak mentah dengan potongan harga kepada pembeli termasuk Tiongkok dan India. Membeli barel Rusia itu "sangat menguntungkan" bagi sebagian besar dunia, kata Presiden Mercuria Daniel Jaeggi di konferensi tersebut.
 
Namun, Goldman Sachs mengatakan dalam sebuah catatan awal pekan ini mitra dagang Moskow semakin membayar lebih banyak untuk minyak mentah Rusia daripada harga yang dikutip, melindungi Rusia dari dampak sanksi Barat.
 
Kepala Eksekutif Phillips 66, Mark Lashier mengatakan asumsi dasar perusahaan adalah produk minyak mentah dan minyak Rusia akan masuk ke pasar.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan