Melansir CNBC, Jumat, 22 Oktober 2021, Nasdaq 100 anjlok 0,5 persen. Dow Jones Industrial Average berjangka turun 26 poin dan S&P 500 ambruk 0,3 persen.
Adapun saham Intel turun lebih dari 8 persen imbas laporan penjualan yang lebih rendah dari perkiraan pasar. Perusahaan semikonduktor ini menyebutkan pendapatan emiten berkurang imbas penipisnya pasokan chip.
Saham media sosial juga turun setelah bisnis periklanan Snap anjlok karena perubahan privasi Apple. Saham Snap merosot lebih dari 21 persen. Sementara Facebook dan Twitter masing-masing jatuh 4 persen.
Sementara itu, saham Tesla ditutup 3 persen lebih tinggi sehingga memberikan angin segar terhadap S&P 500 dan Nadaq Composite. Perusahaan membukukan keuntungan pada kuartal ketiga meskipun terjadi kekuarangan rantai pasokan dan kekhawatiran inflasi.
Dari 101 anggota S&P 500 yang telah melaporkan hasil keuangan, 82,6 persennya melampaui ekspektasi pendapatan.
"Dalam kuartal di mana kami pikir segalanya akan melambat dan ada kekhawatiran tentang seperti apa margin keuntungan akan terlihat, perusahaan-perusahaan ini masih berjalan dengan baik," kata Victoria Fernandez, kepala strategi pasar di Crossmark Global Investments.
Data tenaga kerja AS juga menambah sentimen pasar yang positif. Klaim pengangguran turun 6.000 dari minggu sebelumnya dan lebih rendah dari saat awal pandemi yang mencapai 300 ribu pengangguran. Adapun investor menunggu laporan pendapatan Jumat dari perusahaan termasuk American Express, Honeywell, Schlumberger dan Cleveland-Cliffs.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News