Perjanjian itu merupakan langkah maju untuk menyelesaikan perselisihan yang sudah terjadi selama 17 tahun, serta telah menyebabkan tarif pembalasan atas barang bernilai miliaran dolar yang memengaruhi berbagai ekspor dari kedua belah pihak. Itu terjadi sehari setelah AS dan Inggris menyetujui jeda empat bulan untuk tarif yang terkait dengan perselisihan tersebut.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengaku berbicara dengan Presiden AS Joe Biden tentang masalah tersebut melalui sambungan telepon. Langkah tersebut akan menghentikan tarif USD7,5 miliar barang yang diimpor dari Uni Eropa, termasuk pesawat terbang, keju, anggur, bea atas impor pesawat, traktor, vodka, rum, dan tembakau AS senilai USD4 miliar.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Kami berdua berkomitmen untuk fokus menyelesaikan sengketa pesawat kami, berdasarkan pekerjaan perwakilan perdagangan kami masing-masing. Ini adalah berita bagus untuk bisnis dan industri di kedua sisi Atlantik, dan sinyal yang sangat positif untuk kerja sama ekonomi kami di tahun-tahun mendatang," kata Leyen, dilansir dari CNBC International, Selasa, 9 Maret 2021.
Gedung Putih mengatakan Biden dan von der Leyen membahas kerja sama trans-Atlantik untuk membantu menghentikan penyebaran covid-19. Selain itu, juga membahas mengenai langkah-langkah untuk meningkatkan ekonomi, perubahan iklim, dan masalah lainnya.
Kemajuan menuju resolusi dalam perselisihan itu melegakan Airbus dan Boeing. Pasalnya keduanya tengah berjuang keras di tengah lemahnya industri perjalanan dan permintaan pesawat jet karena pandemi covid-19. "Airbus menyambut baik keputusan menangguhkan tarif untuk memungkinkan negosiasi berlangsung," kata pabrikan Airbus dalam sebuah pernyataan.
"Kami mendukung semua tindakan yang diperlukan untuk menciptakan lapangan bermain yang adil dan terus mendukung penyelesaian yang telah dinegosiasikan dari perselisihan yang telah berlangsung lama ini untuk menghindari tarif yang saling merugikan," pungkas pernyataan Airbus.
(ABD)