Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, resesi negeri industri itu cukup memengaruhi kinerja ekspor Indonesia, meskipun porsinya hanya tujuh persen dari total ekspor nonmigas.
"Tapi Jerman menjadi hub penting masuknya barang Indonesia ke pasar Eropa," kata Bhima kepada Medcom.id, Selasa, 30 Mei 2023.
Menurutnya, kondisi itu kedepannya akan terus memburuk. Terlebih jika melihat kinerja ekspor ke Jerman yang memang sudah terus turun di kuartal I-2023.
Baca juga: Jerman Resesi, Inflasi Ekonomi dan Harga Energi Pemicunya |
Asal tau saja, sepanjang Januari-April 2023 kinerja ekspor ke Jerman sudah anjlok 12,6 persen dibanding posisi yang sama tahun lalu.
Beberapa produk yang terancam turun yakni alas kaki, pakaian jadi, besi baja, komponen elektronik dan otomotif hingga karet dan furnitur.
"Beberapa produk tersebut yang sebelumnya diharapkan mengalami pemulihan permintaan pascapandemi terancam menurun tajam di pasar Jerman," sebutnya.
Mengacu data BPS, nilai ekspor-impor Indonesia-Jerman sebanyak USD147,09 juta. Bila dirinci nilai ekspor sebesar USD751,82 juta sementara nilai impor sebesar USD602,72 juta.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News