Singapura: Menteri Perhubungan dan Penanggung Jawab Hubungan Perdagangan Singapura S Iswaran mengatakan penting bagi negara-negara untuk menahan kecenderungan melihat ke dalam di tengah tantangan global seperti ketegangan geopolitik dan gangguan rantai pasokan. Adapun dunia sedang menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Berbicara pada konferensi ekonomi di Prancis, dia mengatakan, negara-negara harus menghadapi dampak covid-19 serta perang di Ukraina. "Kami juga berurusan dengan gangguan rantai pasokan karena berbagai alasan," katanya, dilansir dari Channel News Asia, Selasa, 12 Juli 2022.
"Secara global dan di tingkat masing-masing negara, kita perlu memikirkan strategi kebijakan ekonomi dan politik apa yang tepat yang harus kita adopsi," tambahnya, di Les Rencontres économiques d'Aix-en-Provence, yang diselenggarakan oleh lembaga pemikir Prancis Le Cercle des économistes.
Meletakkan tiga bidang fokus, Iswaran mengatakan dunia harus menahan kecenderungan untuk melihat ke dalam tetapi memastikan bahwa semua pihak mempertahankan konektivitas internasional global.
"Ini penting karena ketika kita berbicara tentang ketahanan rantai pasokan dan diversifikasi sangat penting," tuturnya.
Dirinya mencatat Singapura telah memulai perjanjian perdagangan bebas dan terus melakukannya dalam dua tahun terakhir. "Ini menyimpulkan perjanjian perdagangan bebas dengan Uni Eropa dan terus melakukannya dengan banyak negara dan wilayah," kata Iswaran.
Ia menambahkan ada juga kebutuhan untuk memperdalam kerja sama di bidang pertumbuhan seperti ekonomi digital dan hijau. Menyoroti digitalisasi, Iswaran mengatakan, penting bagi bisnis, ekonomi, dan orang-orang untuk terhubung guna memanfaatkan peluang sepenuhnya.
Adapun Singapura telah memulai perjanjian dan kemitraan ekonomi digital dengan banyak negara, seperti Australia, Selandia Baru, dan Chili, juga telah memulai dialog dengan UE. "Kami ingin dapat melakukan lebih dari ini untuk menciptakan jembatan digital," pungkasnya.
Berbicara pada konferensi ekonomi di Prancis, dia mengatakan, negara-negara harus menghadapi dampak covid-19 serta perang di Ukraina. "Kami juga berurusan dengan gangguan rantai pasokan karena berbagai alasan," katanya, dilansir dari Channel News Asia, Selasa, 12 Juli 2022.
"Secara global dan di tingkat masing-masing negara, kita perlu memikirkan strategi kebijakan ekonomi dan politik apa yang tepat yang harus kita adopsi," tambahnya, di Les Rencontres économiques d'Aix-en-Provence, yang diselenggarakan oleh lembaga pemikir Prancis Le Cercle des économistes.
Meletakkan tiga bidang fokus, Iswaran mengatakan dunia harus menahan kecenderungan untuk melihat ke dalam tetapi memastikan bahwa semua pihak mempertahankan konektivitas internasional global.
| Baca: G20 Bersatu Atasi Permasalahan Global |
"Ini penting karena ketika kita berbicara tentang ketahanan rantai pasokan dan diversifikasi sangat penting," tuturnya.
Dirinya mencatat Singapura telah memulai perjanjian perdagangan bebas dan terus melakukannya dalam dua tahun terakhir. "Ini menyimpulkan perjanjian perdagangan bebas dengan Uni Eropa dan terus melakukannya dengan banyak negara dan wilayah," kata Iswaran.
Ia menambahkan ada juga kebutuhan untuk memperdalam kerja sama di bidang pertumbuhan seperti ekonomi digital dan hijau. Menyoroti digitalisasi, Iswaran mengatakan, penting bagi bisnis, ekonomi, dan orang-orang untuk terhubung guna memanfaatkan peluang sepenuhnya.
Adapun Singapura telah memulai perjanjian dan kemitraan ekonomi digital dengan banyak negara, seperti Australia, Selandia Baru, dan Chili, juga telah memulai dialog dengan UE. "Kami ingin dapat melakukan lebih dari ini untuk menciptakan jembatan digital," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id