Ilustrasi. Foto: AFP/Jewel
Ilustrasi. Foto: AFP/Jewel

Data Pengangguran AS Beri Tenaga Wall Street, Dow Jones Naik 345,09 Poin

Antara • 30 Desember 2022 07:29
New York: Indeks-indeks utama Wall Street menguat pada penutupan perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), dipimpin oleh saham-saham pertumbuhan dalam perdagangan yang ringan. Data pengangguran AS mengisyaratkan kenaikan suku bunga Federal Reserve mungkin mulai melemahkan kekuatan pasar tenaga kerja dalam upayanya melawan inflasi.
 
Melansir Antara, Jumat, 30 Desember 2022, Indeks Dow Jones Industrial Average terangkat 345,09 poin atau 1,05 persen, menjadi 33.220,80 poin. Indeks S&P 500 bertambah 66,06 poin atau 1,75 persen, menjadi 3.849,28 poin. Indeks Komposit Nasdaq melonjak 264,80 poin atau 2,59 persen, menjadi 10.478,09 poin.
 
Semua 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan sektor komunikasi dan teknologi masing-masing terdongkrak 2,69 persen dan 2,64 persen, memimpin kenaikan.
 
"Ini melegakan," kata Manajer Portofolio GLOBALT Investments Atlanta Keith Buchanan.
 
Baca juga: Elon Musk Berjanji Tak Jual Saham Tesla Lagi 
 
"Tekanan jual telah membanjiri pasar baru-baru ini dan kita bisa istirahat. Itu memungkinkan ruang bagi saham-saham untuk bergerak, dan dengan volume yang lebih rendah (itu) dapat terwujud menjadi hari yang cukup baik," jelasnya.
 
Apple Inc, Alphabet Inc, Microsoft Corp dan Amazon.com Inc, yang sahamnya telah terpukul dalam beberapa sesi terakhir, masing-masing terangkat lebih dari 2,5 persen.
 
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan peningkatan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran minggu lalu. Dengan data itu, The Fed akan bekerja untuk mendinginkan permintaan tenaga kerja dalam upayanya untuk menurunkan inflasi.
 
Sementara itu, imbal hasil pada obligasi pemerintah AS 10-tahun turun 2,2 basis poin menjadi 3,864 persen karena berita tersebut.
 
Kenaikan suku bunga agresif The Fed telah memukul ekuitas tahun ini, dengan indeks acuan S&P 500 anjlok 19,3 persen dan Nasdaq yang padat teknologi terpuruk hampir 33 persen.
 
Sektor teknologi, konsumer non-primer, dan jasa komunikasi, yang menampung beberapa saham dengan pertumbuhan tinggi yang sensitif terhadap suku bunga jatuh antara 29 persen dan 40 persen tahun ini, menjadikannya berkinerja terburuk di antara sektor-sektor S&P 500.
 
Namun, saham energi telah melawan tren dengan keuntungan tahunan sebesar 57 persen.
 
Volume perdagangan di bursa AS mencapai 8,78 miliar saham, lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata 10,95 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ANN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan