Data industri yang dirilis pada akhir Selasa menunjukkan persediaan AS secara tak terduga tumbuh dalam seminggu hingga 3 Mei, yang selanjutnya merusak taruhan pada pasokan global yang lebih ketat.
Di tempat lain, Israel mempertahankan serangannya di Rafah di Gaza Selatan. Sementara negosiasi gencatan senjata dengan Hamas hanya menghasilkan sedikit kemajuan.
Mengutip Investing.com, Rabu, 8 Mei 2024, Brent oil futures yang akan berakhir pada Juli 2024 turun 0,4 persen menjadi USD82,82 per barel. Sementara West Texas Intermediate (WTI) crude futures turun 0,4 persen menjadi USD77,76 per barel pada pukul 08.35 WIB.
Penguatan dolar AS juga menekan harga minyak, karena pejabat Federal Reserve meremehkan ekspektasi penurunan suku bunga tahun ini.
Persediaan minyak AS meningkat
Persediaan minyak AS menunjukkan peningkatan yang tidak terduga. Data dari American Petroleum Institute menunjukkan pada Selasa persediaan minyak AS naik 0,5 juta barel dalam sepekan hingga 3 Mei, mematahkan ekspektasi analis untuk kenaikan 1,4 juta barel.
Data ini muncul setelah persediaan AS mengalami peningkatan yang tak terduga dan sangat besar pada minggu sebelumnya, yang mendorong spekulasi pasar minyak global tidak seketat yang diperkirakan.
Data API biasanya menunjukkan angka yang sama dari data inventaris resmi, yang akan dirilis pada Rabu.
Pasokan AS yang kuat telah merusak ekspektasi pasar minyak global yang lebih ketat, terutama karena data terbaru juga menunjukkan produksi minyak AS kembali ke rekor tertinggi di bulan Februari.
Baca juga: Harga Minyak Dunia Melejit Gegara Israel 'Bandel' Serang Gaza |
Ketegangan Timur Tengah berlanjut
Di sisi lain, ketegangan Timur Tengah berlanjut, gencatan senjata Israel-Hamas menjadi tidak pasti.
Israel tetap melanjutkan serangannya terhadap Rafah pada Selasa, dan juga merebut sebuah penyeberangan perbatasan utama di kota tersebut.
Langkah ini dilakukan bahkan ketika para pejabat Hamas dilaporkan menerima proposal gencatan senjata baru untuk Gaza-yang sebelumnya ditolak oleh Israel. Hamas juga menyatakan kemarahannya atas serangan Israel ke Rafah, dan menyatakan serangan tersebut sebagian besar merusak kemajuan menuju gencatan senjata.
Meski begitu, para pejabat AS mengatakan gencatan senjata masih dapat dicapai, karena delegasi dari kedua belah pihak bertemu di Kairo untuk bernegosiasi.
Prospek berlanjutnya kerusuhan geopolitik di Timur Tengah memberikan dukungan pada harga minyak, di tengah spekulasi kerusuhan tersebut akan mengganggu suplai di wilayah yang kaya akan minyak tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News