"Ekonomi Jepang diperkirakan pulih ke depan karena dampak pandemi virus korona secara bertahap mereda," kata Kuroda, dalam pidatonya pada pertemuan triwulanan manajer cabang regional BoJ, mengutip permintaan eksternal yang kuat dan dukungan dari langkah-langkah fiskal dan moneter, dilansir dari Channel news Asia, Kamis, 7 Oktober 2021.
Di sisi lain,, Menteri keuangan Jepang yang akan meninggalkan jabatannya, Taro Aso, mengusulkan agar bank sentral menurunkan target inflasi dua persen ketika harga terpukul oleh jatuhnya harga minyak dari 2014 hingga 2015.
Aso, yang menjabat menteri keuangan selama hampir sembilan tahun, mengatakan penurunan harga minyak adalah salah satu alasan utama pemerintah tidak dapat secara resmi menyatakan berakhirnya deflasi.
"Saya mengusulkan kepada Gubernur (BoJ Haruhiko) Kuroda bahwa dengan harga minyak yang turun sebanyak ini, akan sulit untuk mencapai inflasi dua persen, dan target itu harus diturunkan di beberapa titik," kata Aso, dalam konferensi pers terakhirnya sebagai menteri keuangan.
"Tapi gubernur mengatakan dia akan melakukan yang terbaik untuk mencapai target," tambah Aso.
Ia menambahkan pembuat kebijakan harus meneliti di beberapa titik mengapa target inflasi BoJ sebesar dua persen belum terpenuhi. Pernyataan tersebut menyoroti bagaimana pemerintah dan anggota parlemen menjauhkan diri dari target BoJ tahun lalu, meskipun BoJ meyakinkan mencapai target itu mungkin dengan mempertahankan atau meningkatkan stimulus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id