Mengutip Antara, Selasa, 24 Januari 2023, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, sedikit menguat USD0,40 atau 0,02 persen menjadi USD1.928,60 per ons, setelah diperdagangkan mencapai level tertinggi sesi di USD1.936,70 dan terendah di USD1.912,50.
Volume perdagangan di pasar logam mulia juga relatif lebih kecil di awal pekan ini, di tengah libur pasar di beberapa negara Asia, terutama Tiongkok, untuk Tahun Baru Imlek. Pasar Tiongkok akan ditutup untuk sisa minggu ini.
Emas tetap berada di level tertinggi sejak April 2022. Pasar memperkirakan bahwa meskipun Federal Reserve terus menaikkan suku bunganya dengan kecepatan yang melambat, bank sentral akan segera menghentikan kenaikan suku bunga karena tekanan inflasi terus berkurang.
Baca: 9 Bisnis Online Tanpa 'Modal' yang Bisa Cuan untuk Tahun 2023 |
Fokus minggu ini tepat pada data PDB kuartal keempat AS, yang akan dirilis pada Kamis, 26 Januari 2023. Pertumbuhan diperkirakan melambat pada kuartal keempat dari kuartal ketiga, karena dampak kebijakan moneter yang lebih ketat mulai dirasakan oleh perekonomian.
Sementara itu, Indeks Utama Ekonomi AS dari The Conference Board yang dirilis pada Senin, 23 Januari, mencatat penurunan 1,0 persen menjadi 110,5 pada Desember, menyusul penurunan 1,1 persen pada November, memberikan dukungan terhadap emas.
Sedangkan logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret turun sebanyak 38,1 sen atau 1,59 persen, menjadi USD23,554 per ons. Kemudian platinum untuk pengiriman April meningkat sebanyak USD8,50 atau 0,81 persen, menjadi USD1.056,30 per ons.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News