| baca juga: Perusahaan Teknologi Vietnam Produksi Chip Semikonduker Pertama |
"Pemerintah akan menjaga stabilitas makroekonomi tahun ini dan mengelola inflasi, sambil menjaganya di bawah 4,5 persen tahun depan dan menargetkan pertumbuhan produk domestik bruto 6,5 persen," ujar PM Vietnam Pham Minh Chinh mengatakan kepada legislator, dilansir Channel News Asia, Kamis, 20 Oktober 2022.
Dia mengatakan, 2023 akan membawa lebih banyak tantangan daripada keuntungan bagi ekonomi Vietnam. Pasar lokal akan menghadapi risiko.
"Kami akan terus mengejar kebijakan moneter yang hati-hati dan fleksibel untuk memastikan stabilitas makro ekonomi pada 2023," katanya kepada Majelis Nasional dalam pembukaan sesi barunya.
"Tugas bagi kami untuk sisa tahun ini dan untuk 2023 sangat menantang, dan pemerintah mengharapkan dukungan dari seluruh bangsa untuk meningkatkannya," jelas dia.
Pusat manufaktur regional Vietnam telah melihat ekonominya pulih dengan kuat dari pandemi, dengan produk domestik bruto pada kuartal ketiga tumbuh 13,67 persen dari tahun sebelumnya.
Tetapi seperti sebagian besar tetangga regionalnya, ia melihat tantangan dengan inflasi dan depresiasi mata uangnya, yang mencapai rekor terendah baru terhadap dolar dalam beberapa hari terakhir.
Bulan lalu, bank sentral menaikkan suku bunga kebijakannya sebesar 100 basis poin, dalam langkah pengetatan moneter yang langka yang bertujuan menjaga inflasi di bawah empat persen tahun ini.
Padahal, harga konsumen pada September naik 4,01 persen dari akhir tahun lalu, sedikit lebih tinggi dari target pemerintah sebesar 4,0 persen untuk tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id