India. Foto ; AFP.
India. Foto ; AFP.

Tiongkok dan India Topang Pemulihan Ekonomi Negara Berkembang

Husen Miftahudin • 18 Februari 2021 20:06
Jakarta: Bank Indonesia (BI) memprakirakan pemulihan perekonomian global akan semakin membaik. Perkembangan tersebut sejalan dengan implementasi vaksinasi covid-19 di banyak negara untuk membangun herd immunity dan mendorong mobilitas, serta berlanjutnya stimulus kebijakan fiskal dan moneter.
 
"Pemulihan ekonomi global yang lebih tinggi di negara maju ditopang terutama oleh Amerika Serikat (AS), sedangkan di negara berkembang didorong oleh perbaikan ekonomi Tiongkok dan India," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Pengumuman Hasil RDG Bulanan BI secara virtual, Kamis, 18 Februari 2021.
 
Perry melanjutkan bahwa kinerja positif sejumlah indikator pada Januari 2021 mengkonfirmasi berlanjutnya pemulihan ekonomi global. Purchasing Manager's Index (PMI) manufaktur dan jasa di AS, Tiongkok, dan India melanjutkan fase ekspansi.

Selain itu, penjualan ritel di Tiongkok dan keyakinan konsumen di India juga terus meningkat. Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi global pada 2021 diprakirakan mencapai 5,1 persen, lebih tinggi dari prakiraan sebelumnya sebesar 5,0 persen.
 
Sejalan dengan perbaikan ekonomi global tersebut, volume perdagangan dan harga komoditas dunia terus meningkat sehingga mendukung perbaikan kinerja ekspor negara emerging, termasuk Indonesia. Sementara itu, ketidakpastian di pasar keuangan global diprakirakan menurun seiring dengan ekspektasi perbaikan perekonomian dunia.
 
"Kondisi likuiditas global juga tetap besar dan suku bunga tetap rendah sejalan dengan stimulus kebijakan moneter yang masih berlanjut. Perkembangan tersebut mendorong berlanjutnya aliran modal ke negara berkembang dan menopang penguatan mata uang berbagai negara, termasuk Indonesia," paparnya.
 
Bagi perekonomian domestik Indonesia, implementasi vaksinasi dan sinergi kebijakan nasional menjadi pendorong momentum pemulihan ekonomi nasional ke depan. Ke depan, perbaikan ekonomi domestik diperkirakan akan berlanjut sejalan dengan pemulihan ekonomi global dan akselerasi program vaksin nasional oleh pemerintah.
 
Perbaikan kinerja ekspor juga terus berlanjut pada beberapa komoditas, seperti crude palm oil (CPO), batu bara dan besi baja, serta sejumlah produk manufaktur seperti kimia organik, kendaraan bermotor, dan alas kaki, yang kemudian akan mendorong kinerja sektoral.
 
"Perbaikan kinerja ekspor tercatat di sejumlah wilayah, khususnya Sulampua (Sulawesi, Maluku, Papua), Jawa, dan Sumatra," tutup Perry.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan