Gedung Bank of England di Kota London, Inggris. FOTO: Justin Tallis/AFP
Gedung Bank of England di Kota London, Inggris. FOTO: Justin Tallis/AFP

Bank of England Diramal Naikkan Suku Bunga di Kuartal I-2022

Angga Bratadharma • 10 Desember 2021 11:03
London: Jajak pendapat menunjukkan Bank of England (BoE) akan menunggu hingga awal tahun depan sebelum menaikkan suku bunga, lebih lambat dari yang diperkirakan sebelumnya. Hal itu karena menunggu informasi lebih lanjut tentang dampak ekonomi dari varian baru virus korona yang bernama Omicron.
 
Dalam jajak pendapat November, mayoritas tipis ekonom memperkirakan kenaikan dari 0,10 persen menjadi 0,25 persen pada 16 Desember. Tetapi sejak itu pembuat kebijakan Michael Saunders, yang memilih kenaikan suku bunga bulan lalu, mengatakan dia ingin rincian lebih lanjut tentang kebijakan baru terkait merespons varian Omicron sebelum memutuskan.
 
"Sementara pertemuan 16 Desember kadang-kadang tampak seperti pertemuan yang sangat dekat, kami pikir MPC akan memilih dengan suara bulat untuk mempertahankan suku bunga, di tengah ketidakpastian yang cukup besar seputar situasi covid-19," kata Ekonom HSBC Elizabeth Martins, dilansir dari The Business Times, Jumat, 10 Desember 2021.

"Salah satu alasan yang kami katakan sejak musim panas mengapa Februari adalah waktu paling awal untuk kenaikan (suku bunga) adalah karena risiko gelombang musim dingin covid-19 yang membebani aktivitas ekonomi," tambahnya.
 
Kasus virus korona di Inggris, dan di sebagian besar dunia, telah meningkat dan pemerintah mengumumkan akan memberlakukan kembali beberapa pembatasan akhir bulan lalu untuk mencoba menahan penyebaran varian Omicron, yang mungkin lebih tahan terhadap vaksin.
 
Langkah-langkah yang lebih keras diperkenalkan pada Rabu waktu setempat, setelah pemungutan suara dilakukan, memerintahkan orang untuk bekerja dari rumah, memakai masker di tempat-tempat umum, dan menggunakan izin masuk vaksin untuk memasuki tempat-tempat dengan kerumunan besar guna mencoba memperlambat penyebaran varian.

Pembatasan

Meskipun ada pembatasan, ekonomi masih diperkirakan tumbuh 1,0 persen pada kuartal ini tetapi melambat menjadi 0,8 persen pada kuartal berikutnya. Sepanjang 2022, pertumbuhan ekonomi secara tahunan mencapai 4,8 persen dan untuk 2023 sebesar 2,1 persen
 
"Kasus covid-19 akan meningkat dari bulan ke bulan di Desember dan Januari, membuat banyak rumah tangga berhati-hati. Data hampir real-time terus menunjukkan bahwa Omicron telah memberikan pukulan ke sektor layanan konsumen," kata Ekonom Pantheon Samuel Tombs.
 
Seperti rekan-rekannya, Inggris telah melihat harga melonjak karena gangguan rantai pasokan dan kenaikan biaya energi. Inflasi mencapai level tertinggi 10 tahun di 4,2 persen pada Oktober, lebih dari dua kali lipat dari target bank sentral 2,0 persen. Jajak pendapat terbaru memperkirakan inflasi akan mencapai puncaknya pada 4,7 persen di awal tahun depan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan