Mengutip Channel News Asia, Rabu, 22 Desember 2021, meski terbilang keras, namun para investor mendapat kepastian tentang lingkungan peraturan. Selama setahun terakhir, Beijing menekan pelanggaran antimonopoli, melarang kelompok les swasta, mengekang utang pengembang properti, dan membuat beberapa daftar lepas pantai hampir tidak mungkin.
Analis memperkirakan tindakan tersebut akan berlanjut hingga tahun baru dengan fokus khusus pada perlindungan data dan kesepakatan yang menghadirkan risiko keamanan nasional. Sementara pihak berwenang juga berupaya meningkatkan kontrol pada perusahaan swasta.
"Investor telah dipaksa untuk mempertimbangkan serangkaian risiko regulasi baru selama setahun terakhir, dan ketakutan itu tidak akan hilang dalam waktu dekat," kata Direktur Riset Pasar Rhodium Group Tiongkok Logan Wright.
"Kami juga telah melihat beberapa lembaga birokrasi berhasil memperluas lingkup mereka dalam beberapa bulan terakhir, yang memperluas jangkauan masalah regulasi potensial bagi investor tahun depan," tambahnya.
Tiongkok pada November meningkatkan status unit antimonopoli Administrasi Negara untuk Regulasi Pasar ke tingkat deputi menteri, promosi birokrasi yang memberinya lebih banyak akses ke sumber daya untuk menyelidiki kesepakatan.
Sebagai tanda langkah-langkah baru yang akan datang, dilaporkan pekan lalu bahwa regulator berencana untuk melarang broker daring menawarkan layanan perdagangan lepas pantai kepada klien daratan karena kekhawatiran tentang keamanan data dan arus keluar modal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News