Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen. Foto : AFP.
Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen. Foto : AFP.

AS Tak Berhak Menyita Aset Bank Sentral Rusia

Antara • 19 Mei 2022 11:10
Bonn: Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen mengatakan AS tidak memiliki wewenang hukum untuk menyita aset bank sentral Rusia yang dibekukan karena invasinya ke Ukraina. Yellen menegaskan akan berbicara dengan mitra AS tentang cara membuat Rusia membayar tagihan untuk rekonstruksi pasca-perang Ukraina.
 
Dikutip dari Antara, Kamis, 19 Mei 2022, Yellen juga mengatakan kemungkinan izin khusus yang diberikan memungkinkan Rusia melakukan pembayaran kepada pemegang obligasi AS tidak akan diperpanjang ketika berakhir minggu depan, untuk menghindari default utang luar negeri pertama sejak revolusi Rusia 1917.
 
Invasi Rusia 24 Februari ke Ukraina adalah agenda utama pada pertemuan menteri keuangan Kelompok Tujuh (G7) minggu ini, Yellen menyerukan peningkatan dukungan keuangan untuk negara yang dilanda perang, yang diperkirakan Bank Dunia menderita kerusakan fisik mingguan senilai USD4 miliar.

"Saya pikir sangat wajar mengingat kehancuran besar di Ukraina, dan biaya pembangunan kembali yang besar yang akan mereka hadapi, kami akan meminta Rusia untuk membantu membayar setidaknya sebagian dari harga yang akan dikenakan," kata Yellen kepada wartawan menjelang pertemuan minggu ini.
 
Beberapa pejabat Eropa telah menganjurkan agar Uni Eropa, Amerika Serikat dan sekutu lainnya menyita sekitar USD300 miliar aset mata uang asing bank sentral Rusia yang dibekukan oleh sanksi. Aset tersebut disimpan di luar negeri, tetapi tetap di bawah kepemilikan Rusia.
 
"Sementara kami mulai melihat ini, sekarang tidak legal di Amerika Serikat bagi pemerintah untuk menyita aset-aset itu," kata Yellen.

Risiko default Rusia

Rusia memiliki sekitar USD40 miliar obligasi internasional dan sejauh ini berhasil memenuhi kewajibannya berkat izin sementara dari Departemen Keuangan AS yang memberikan Rusia kesempatan membayar bunga utang bukan dalam mata uang dolar AS, meskipun ada sanksi yang melumpuhkan terhadap Rusia. Izin berakhir pada 25 Mei, dengan pembayaran besar berikutnya jatuh tempo hari itu.
 
Yellen mengatakan Departemen Keuangan AS tidak mungkin untuk memperpanjang pengecualian. Hal ini dapat mengakibatkan kegagalan teknis jika Rusia kemudian mencoba membayar dalam rubel daripada Dolar AS seperti yang dipersyaratkan berdasarkan perjanjian obligasi.
 
"Belum ada keputusan akhir tentang itu, tapi saya pikir tidak mungkin itu akan berlanjut," kata Yellen sembari menambahkan default teknis tidak akan mengubah situasi saat ini mengenai akses Rusia ke modal.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan