Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva mengatakan pembuat kebijakan global perlu secara hati-hati mengkalibrasi kebijakan fiskal dan moneter mereka pada 2022 untuk memperhitungkan berbagai kondisi spesifik negara, termasuk inflasi dan ruang untuk dukungan fiskal tambahan.
"Tidak seperti tahun pertama pandemi pada 2020, ketika menteri keuangan dan gubernur bank sentral mengoordinasikan dan menyinkronkan tindakan mereka, keadaan sekarang sangat bervariasi di seluruh dunia, dan itu membutuhkan lebih banyak kekhususan dalam tanggapan," katanya, dilansir dari The Business Times, Jumat, 4 Februari 2022.
Georgieva mengatakan pandemi covid-19 tetap menjadi risiko terbesar yang dihadapi ekonomi global, dan sangat penting untuk meningkatkan upaya meningkatkan tingkat vaksinasi di negara-negara berpenghasilan rendah, dan memenuhi target global untuk memvaksinasi 70 persen orang di negara-negara di seluruh dunia pada pertengahan 2022.
Di sisi lain, IMF melalui rilis laporan World Economic Outlook yang telah diperbaharuinya memproyeksikan ekonomi global akan tumbuh 4,4 persen pada 2022. Angka itu turun 0,5 poin dibandingkan dengan perkiraan Oktober.
"Pertumbuhan akan melambat karena ekonomi bergulat dengan gangguan pasokan, inflasi yang lebih tinggi, rekor utang dan ketidakpastian yang terus-menerus," kata Wakil Direktur Pelaksana Pertama Gita Gopinath.
"Penyebaran varian Omicron yang cepat telah menyebabkan pembatasan mobilitas baru di banyak negara dan meningkatkan kekurangan tenaga kerja," kata Gopinath, yang sebelumnya adalah Kepala Ekonom IMF.
Dia menambahkan bahwa sementara Omicron akan membebani aktivitas pada kuartal pertama 2022, efek ini akan memudar mulai kuartal kedua. "Gangguan pasokan masih membebani aktivitas dan berkontribusi pada inflasi yang lebih tinggi, menambah tekanan dari permintaan yang kuat dan kenaikan harga makanan dan energi," pungkas Gopinath.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id