Ilustrasi. FOTO: RBS
Ilustrasi. FOTO: RBS

Aktivitas Pabrik Global Menguat di Februari, tapi Krisis Ukraina Mengancam

Angga Bratadharma • 02 Maret 2022 13:14
London: Pabrik-pabrik di seluruh dunia mengalami pemulihan cepat pada Februari di tengah tanda-tanda varian virus korona Omicron memiliki dampak yang lebih kecil. Akan tetapi krisis Ukraina dengan cepat muncul sebagai risiko terhadap rantai pasokan dan kemungkinan memperburuk tekanan biaya.
 
Sanksi internasional yang kuat terhadap Rusia dalam menanggapi invasi ke Ukraina telah menyentak pasar dan mendorong harga minyak yang akhirnya menambah sakit kepala bagi ekonomi dan bisnis yang sudah terhuyung-huyung dari kenaikan biaya input.
 
"Perang di Ukraina adalah sumber utama ketidakpastian baru," kata Gubernur Reserve Bank of Australia Philip Lowe, dilansir dari The Business Times, Rabu, 2 Maret 2022.

Rantai pasokan global, yang masih belum pulih dari pandemi, kini menghadapi gangguan lebih lanjut dan inflasi biaya akibat penutupan wilayah udara yang memengaruhi industri angkutan udara.
 
Sementara itu, lonjakan harga komoditas yang disebabkan oleh invasi juga kemungkinan akan menopang inflasi, yang sudah mencapai level tertinggi multi-tahun di banyak negara, dan memperumit kebijakan bank sentral karena menyeimbangkan kebutuhan untuk menahan kenaikan harga yang tidak diinginkan dan menopang pertumbuhan.
 
"Peningkatan inflasi global telah meluas dan terus-menerus dan telah menunjukkan sedikit tanda-tanda telah mencapai puncaknya," kata Analis Senior Fitch Ratings Pawel Borowski.

Menaikkan suku bunga lagi

Pada 17 Maret, Bank of England (BoE) akan menaikkan suku bunga lagi, perkiraan jajak pendapat pada Februari, dan bank sentral Eropa (ECB) akan menaikkan suku bunga depositonya pada paruh kedua tahun ini dan tidak menunggu sampai 2023 seperti yang diperkirakan sebelumnya, jajak pendapat lainnya menunjukkan.
 
ECB akan mempublikasikan proyeksi data terbaru untuk pertumbuhan dan inflasi pada 10 Maret dan secara luas diperkirakan mengangkat perkiraan kenaikan harga. Inflasi di blok tersebut mencapai rekor tertinggi 5,4 persen bulan lalu, data resmi awal diperkirakan ditampilkan pada Rabu, kemungkinan menambah tekanan pada ECB untuk memperketat kebijakan.
 
"Pada inflasi, kami mengharapkan revisi ke atas yang besar hingga 2022," pungkas Ekonom JP Morgan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan