Mata uang lokal lira anjlok sekitar 11 persen di pagi hari setelah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memecat Gubernur Bank Sentral Naci Agbal, dalam keputusan presiden yang ditandatangani Sabtu.
Melansir Xinhua, Selasa, 23 Maret 2021, pada perdagangan pagi, lira berfluktuasi di posisi 8,02 melawan dolar AS. Ini merupakan penurunan tajam dari level penutupan Jumat di 7,22. Mata uang Turki juga turun 11 persen terhadap euro.
Ekrem Yumlu adalah pemilik toko di lingkungan pusat Taksim di sisi Eropa Istanbul, pusat keuangan dan budaya negara. Yumlu, yang telah menjual minuman beralkohol impor selama 40 tahun terakhir di toko yang sama, menggambarkan perkembangan terakhir bisnisnya sangat merepotkan. Karena ia membeli produknya dalam dolar dan euro.
"Ini bukan yang terburuk yang terjadi. Kami bersiap-siap untuk hari-hari yang lebih kritis. Mata uang negara kami telah kehilangan 11 persen dalam semalam. Ketika kita melihat cerminannya pada harga, kita akan mengalami perlambatan bisnis yang lebih parah," keluhnya.
Karena kondisi pandemi covid-19, Yumlu sudah kehilangan lebih dari 60 persen pendapatannya selama setahun terakhir. "Uang di saku kami kehilangan nilainya. Kami semakin miskin," tambah Yumlu.
Sementara Cengiz Saylan, 76, memiliki kantor visa di Taksim Square yang ikonik. "Utang kami meningkat setidaknya 10 persen, dengan kenaikan terbaru dalam dolar," katanya kepada Xinhua di kantornya yang sepi karena pandemi covid-19.
"Usaha kami yang sempat stagnan akibat pandemi rusak parah," tambahnya.
Sementara itu, ada suasana tegang di kantor valuta asing di Jalan Istiklal yang biasanya ramai. Beberapa dari mereka menggelapkan papan digital, dan tidak satupun dari mereka mengomentari situasi terkini.
Menteri Keuangan Turki Lutfi Elvan sebelumnya mengumumkan pada hari itu bahwa Turki tidak akan berkompromi pada mekanisme pasar bebas, dan akan sangat mementingkan fungsi pasar yang efisien.
"Rezim pertukaran liberal akan berlanjut dengan tegas," kata Elvan dalam pernyataan tertulis.
Erdogan, yang menentang suku bunga tinggi, memecat Agbal setelah bank sentral memberlakukan kenaikan suku bunga 200 basis poin untuk melawan inflasi dua digit, dengan suku bunga acuan naik menjadi 19 persen.
Erdogan menggantikan Agbal dengan Sahap Kavcioglu, mantan anggota parlemen dari Partai Keadilan dan Pembangunan yang berkuasa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id