Ilustrasi. FOTO: MI/Pius Erlangga
Ilustrasi. FOTO: MI/Pius Erlangga

Tiongkok Siap Luncurkan Kebijakan Baru untuk Stabilkan Kinerja Perdagangan

Angga Bratadharma • 25 November 2021 07:44
Beijing: Wakil Menteri Perdagangan Tiongkok Ren Hongbin mengatakan masih ada banyak kekhawatiran terkait perdagangan luar negeri, terutama untuk eksportir kecil yang kesulitan. Karena itu, Tiongkok akan memperkenalkan langkah-langkah babak baru guna menstabilkannya pada waktunya.
 
"Masih ada banyak tekanan pada usaha kecil dan menengah yang terlibat dalam perdagangan luar negeri khususnya. Misalnya, banyak yang tidak dapat menerima pesanan baru atau melihat pendapatan yang lebih tinggi tanpa peningkatan keuntungan," kata Ren, dilansir dari Channel News Asia, Kamis, 25 November 2021.
 
Ekspor Tiongkok telah berulang kali mengalahkan ekspektasi tahun ini atas permintaan luar negeri yang kuat, membantu mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun lonjakan harga bahan baku telah meningkatkan tekanan biaya pada perusahaan. Inflasi gerbang pabrik mencapai level tertinggi 26 tahun di Oktober.

"Tiongkok akan meningkatkan peran asuransi kredit ekspor dan kemampuan perusahaan untuk menghadapi risiko nilai tukar," kata Ren.
 
Di sisi lain, bank sentral Tiongkok menghapus beberapa frasa tentang pengekangan kebijakan dalam laporan triwulanan, sebuah langkah yang menurut para ekonom mungkin merupakan tanda stimulus sedang dalam perjalanan. Sejauh ini, Beijing terus memacu pemulihan ekonomi usai terhantam pandemi covid-19.
 
The People’s Bank of China (PBoC) telah membuat kebijakan moneter sedikit berubah sejak Tiongkok melepaskan dampak pandemi terburuk tahun lalu. Pertumbuhan ekonomi sudah melambat dalam beberapa bulan terakhir di tengah tindakan keras peraturan pada sektor properti, kekurangan listrik di pabrik, dan pengeluaran konsumen yang lesu.
 
Laporan kuartal ketiga PBoC tentang kebijakan moneter yang dirilis mengabaikan referensi tentang bagaimana bank sentral tidak akan terlibat dalam stimulus skala besar seperti banjir. Ini adalah ungkapan yang menunjukkan pengekangan kebijakan dan telah muncul dalam pernyataan pemerintah pusat setidaknya sejak 2019, sebelum pandemi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan