Ilustrasi. FOTO: Mark Ralston/AFP
Ilustrasi. FOTO: Mark Ralston/AFP

Turunkan Emisi Karbon, Tiongkok Komitmen Kurangi Konsumsi Batu Bara

Angga Bratadharma • 04 November 2021 08:01
Beijing: Tiongkok berencana mengurangi konsumsi batu bara rata-rata selama membangun sektor listrik di pembangkit listrik untuk meningkatkan efisiensi energi dan menurunkan emisi gas rumah kaca. Upaya tersebut penting guna meminimalisir perubahan iklim dan demi kehidupan yang lebih baik lagi di masa mendatang.
 
"Pada 2025, pembangkit listrik tenaga batu bara harus menyesuaikan tingkat konsumsinya menjadi rata-rata 300 gram batu bara standar per kilowatt-jam (kWh)," kata Perencana Ekonomi Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (NDRC), dilansir dari Channel News Asia, Kamis, 4 November 2021.
 
"Mempromosikan lebih lanjut penghematan energi dan pengurangan konsumsi di unit pembangkit listrik tenaga batu bara adalah cara yang efektif untuk meningkatkan efisiensi energi dan sangat penting untuk mencapai puncak emisi karbon di industri listrik," tambah NDRC.

Emisi karbon dioksida (CO2) dari pembangkit listrik dan sektor pemanas menyumbang sekitar 40 persen dari total emisi CO2 di Tiongkok. Pada 2020, rata-rata penggunaan batu bara dalam pembangkit listrik adalah 305,5 gram per kWh, turun dari 370 gram per kWh pada 2005.
 
"Pengurangan penggunaan batu bara membantu mengurangi 6,67 miliar ton emisi CO2 dari sektor listrik pada 2006-2020, atau 36 persen dari total pengurangan emisi di industri," kata NDRC.
 
NDRC meminta proyek pembangkit listrik baru untuk mengadopsi unit ultra-super kritis yang mengkonsumsi batu bara pada tingkat rata-rata di bawah 270 gram per kWh. Sedangkan unit pendingin air baru yang menggunakan lebih dari 285 gram per kWh dan unit pendingin udara yang lebih tinggi dari 300 gram per kWh tidak diperbolehkan.
 
Disebutkan pula, pembangkit listrik dengan rata-rata penggunaan batu bara di atas 300 gram per kWh yang tidak dapat ditingkatkan untuk peningkatan efisiensi energi akan ditutup secara bertahap.
 
Tiongkok juga berencana menyelesaikan penyesuaian fleksibilitas pada 200 gigawatt kapasitas pembangkit listrik tenaga batu bara pada 2021-2025, yang akan membantu mengubah pembangkit batu bara menjadi sumber daya cadangan dari sumber bahan bakar yang dominan saat ini dan membantu meningkatkan konsumsi daya terbarukan.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan