"(Itu digunakan) terutama pada mereka yang paling terkena dampak seperti perempuan, pemuda, pekerja informal dan pekerja terampil rendah, dan juga pada ketidaksetaraan," kata Febrio dalam CSIS Global Dialogue 2022, Kamis, 28 April 2022.
G20, lanjutnya, juga telah menegaskan kembali komitmennya untuk memajukan agenda berwawasan dengan menetapkan rencana aksi G20. Hal itu juga diikuti oleh dorongan pada agenda 2030 untuk pembangunan berkelanjutan guna mencapai pembangunan global yang lebih kuat, lebih hijau, dan seimbang.
Di saat yang sama, negara anggota G20 juga perlu menyesuaikan target kebijakan apa yang sesuai dengan pemulihan ekonomi, menjaga stabilitas keuangan, kesinambungan fiskal, dan juga tetap menjaga dari risiko penurunan dan limpahan negatif.
"Dengan perang di Ukraina, ini membuat tantangan global menjadi lebih kompleks, krisis geopolitik, ditambah dengan tantangan global yang masih dihadapi sebelumnya," kata Febrio.
Karenanya, Indonesia selaku Presidensi G20 2022 mengedepankan dialog dengan tiap negara anggota forum tersebut. Sebab, tegas dia, G20 dibangun di atas konsensus.
"Kami melakukan lusinan konsultasi dengan anggota untuk menemukan pendekatan terbaik dalam menavigasi dampak perang dan juga pada krisis geopolitik saat ini," pungkas Febrio.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News