Mengutip Xinhua, Jumat, 25 Februari 2022, West Texas Intermediate untuk pengiriman April naik 71 sen jadi USD92,81 per barel di New York Mercantile Exchange, usai mencapai tertinggi sesi USD100,54. Minyak mentah Brent untuk pengiriman April naik USD2,24 dolar jadi USD99,08 per barel di London ICE Futures Exchange, setelah menyentuh USD105,77 pada awal sesi.
Kedua patokan minyak mentah mencapai level intraday tertinggi sejak 2014. Reli minyak terjadi ketika ketegangan antara Rusia dan Ukraina telah meningkat menjadi konflik militer semalam. Presiden Rusia Vladimir Putin mengesahkan operasi militer khusus di Donbass, dan Ukraina mengkonfirmasi bahwa sasaran militer di seluruh negeri sedang diserang.
Pelaku pasar khawatir bahwa meningkatnya ketegangan Rusia-Ukraina akan mengganggu pasokan energi, para ahli mencatat. Pedagang juga menguraikan data persediaan bahan bakar mingguan Amerika Serikat (AS) yang baru dirilis.
Stok minyak mentah AS
Administrasi Informasi Energi (EIA) melaporkan stok minyak mentah AS naik 4,5 juta barel selama pekan yang berakhir 18 Februari. Analis yang disurvei S&P Global Platts memperkirakan persediaan minyak mentah AS menunjukkan penurunan 0,3 juta barel. Total persediaan bensin motor dan persediaan bahan bakar sulingan keduanya turun 0,6 juta barel minggu lalu.Sementara itu, emas melonjak pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB) setelah mencapai level tertinggi 13-bulan di atas USD1.975 karena investor mencari aset aman menyusul operasi militer Rusia di Ukraina. Hal itu terjadi saat tanggapan Barat atas invasi tersebut tampak mengandung beberapa risiko geopolitik yang membuat logam kuning makin menarik.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, terangkat USD15,9 atau 0,83 persen menjadi USD1.926,30 per ons, setelah sempat melonjak ke level tertinggi Januari 2021 di USD1.976,20 per ons.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News