Mengutip Antara, Rabu, 23 Februari 2022, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, terdongkrak USD7,6 atau 0,4 persen, menjadi USD1.907,40 per ons. Ini merupakan penutupan tertinggi untuk kontrak emas teraktif sejak 2 Juni 2021.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 31,9 sen atau 1,33 persen, menjadi USD24,311 per ons. Platinum untuk pengiriman April naik USD9,2 atau 0,85 persen, menjadi USD1.086 per ons.
Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya menandatangani dekrit yang mengakui kemerdekaan dua wilayah yang memproklamirkan diri di Donbass Ukraina timur sebagai Republik Rakyat Lugansk (LPR) dan Republik Rakyat Donetsk (DPR).
Indeks-indeks utama Wall Street turut merosot karena prospek sanksi Barat yang keras terhadap Rusia atas konfliknya dengan Ukraina membuat investor gelisah. Sementara harga minyak mencapai level tertinggi sejak 2014.
"Tidak mengherankan melihat emas didukung dengan baik di lingkungan ini mengingat peranan safe haven tradisionalnya," kata Direktur perdagangan logam David Megger.
Namun, tekanan inflasi telah menjadi pendorong utama kinerja emas selama beberapa minggu terakhir dalam tren gerakan menyamping hingga tren yang lebih tinggi dan kenaikan suku bunga mungkin tidak mampu menutupi tren ini,
Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan risiko politik. Tetapi kenaikan suku bunga, terutama oleh Federal Reserve, cenderung akan meredupkan daya tarik emas, yang tidak membayar bunga.
"karena jelas pada titik ini ada peningkatan risiko premium yang dimasukkan ke dalam harga emas," ungkap Analis Saxo Bank Ole Hansen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News